GenPI.co Bali - Eks Gubernur sekaligus Anggota DPD, Made Mangku Pastika sempat memarahi perwakilan World Bank terkait pembangunan Bandara Bali Utara yang masih tak jelas tahun 2022 ini.
Sebagaimana diketahui, proyek persinggahan pesawat terbang yang sejatinya berlokasi di Bumi Panji Sakti masuk jajaran Proyek Strategis Nasional (PSN).
Hanya saja, impian membangun bandar udara di Buleleng ini tak kunjung terealisasikan sehingga mengundang keprihatinan dari Made Mangku Pastika.
Dalam suatu acara reses anggota DPD dapil Bali terkait, Pastika mengakui sempat memarahi perwakilan World Bank yang sempat menyangsikan pembangunan Bandara Bali Utara.
Kajian yang dilakukan perwakilan World Bank saat itu tanpa sepengetahuan Pemprov Bali dan menggunakan data maupun narasumber yang kurang kompeten.
"Punya duit apa enggak? Kalau sudah ada duit, bagaimana cara mengembalikan, kapan batas pengembaliannya, berapa penumpang yang ditargetkan dan sebagainya," paparnya, Selasa (08/03/22).
Adapun mantan orang nomor satu di Pulau Dewata itu sempat merasa kecewa karena pemerintah belum juga memutuskan lokas tempat pembangunan proyek bernilai Rp50 triliun tersebut.
Ia pun menyinggung pembangunan infrastruktur di Bali sepantasnya berdasarkan lima hal yakni pro-growth (orientasi pada pertumbuhan), pro-poor (pengurangan kemiskinan), pro-job (dapat membuka lapangan kerja), pro-environment (kelestarian lingkungan) dan pro-culture (tidak bertentangan dengan budaya).
"Kalau tidak sesuai culture, ya tidak boleh. Mudah-mudahan penloknya segera dikeluarkan oleh kementerian," kata mantan Gubernur dua periode ini.
Terlepas dari pernyataan mantan Gubernur Made Mangku Pastika, tak kunjung terjadinya pembangunan Bandara Bali Utara disinyalir imbas permasalahan tanah Kubutambahan. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News