BRI Junjung Tinggi Kesetaraan Remunerasi, Tolak Bias Gender

09 Maret 2022 19:11

GenPI.co Bali - Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam rangka memperingati International Women's Day pada Selasa (08/03/22), menolak ketimpangan gender dengan cara junjung tinggi kesetaraan remunerasi.

Dewasa ini, isu perbedaan perlakuan berdasarkan gender masih menjadi perbicangan hangat. Bisa dibilang, baik itu pria maupun wanita terkadang mendapat keistimewaan tersendiri.

Nah, demi menunjukkan bahwasannya semua orang sama, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) mengedepankan adanya kesetaraan dalam seluruh operasional bisnis, salah satunya menyangkut rumenerasi.

BACA JUGA:  Tipu Rp1 M dan Bikin Eks Kadin Bali Murka, Pengacara Dipenjara

Menurut Direktur Human Capital BRI Agus Winardono, rumenerasi atau suatu jenis kompensasi lain yang diterima karyawan atau eksekutif di bank terkait cenderung menolak adanya bias gender.

Dalam hal ini, para pekerja Bank Rakyat Indonesia atau bisa disebut BRILian, tak perlu takut adanya kesenjangan perbedaan kompensasi kelak.

BACA JUGA:  Denpasar Bali Sadis, Polisi Ungkap 2 Pelaku Penganiayaan Ini

Keadilan remunerasi ini sendiri telah tertuang dalam Peraturan Pengupahan bagi pekerja bank yang dirumuskan dengan pertimbangan aspek holistik, kondisi pasar, dan kemampuan perseroan.

"Remunerasi di BRI tidak membedakan gender, tidak membedakan ras, agama, dan suku. Salah satu kunci memenangkan persaingan dengan membentuk pekerja terbaik sejalan dengan kepatuhan terhadap regulasi," kata Agus, Selasa (08/03/22).

BACA JUGA:  Rugikan Rakyat, Kejari Denpasar Bali Sebut Korupsi Bank BUMN

Pernyataan dari salah satu perusahaan BUMN Indonesia ini tak lepas dari fakta penyampaian isu oleh Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen yang mengatakan adanya perbedaan pemberian upah.

Menurut Satu Kahkonen dalam gelaran Women in Leadership, Senin (07/03/22), pria memiliki penghasilan lebih tinggi 30 persen ketimbang lawan jenisnya. Hal ini lebih terasa di sektor informal angka hingga 50 persen.

Berkaca dari realitas itu, Agus dengan lantang menyuarakan bahwa BRI tak condong terhadap kebijakan tersebut. Adapun upah bagi BRILian diberikan seadil-adilnya.

"BRI juga memberikan kompensasi yang bersifat fixed atau tidak berkaitan dengan kinerja dan variabel atau berkaitan dengan kinerja. Diantaranya tunjangan, kompensasi lembur, hingga bonus pencapaian," kata dia lagi.

Agus Winardono meyakini langkah BRI melawan adanya bias gender via kesetaraan remenerasi ini akan membuat para pegawainya bekerja lebih baik berikan layanan nomor satu untuk konsumen. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI