GenPI.co Bali - Ratusan personel polisi lengkap dengan kendaraan berat mencoba amankan kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar, Selasa (08/03/22) setelah ada isu pergerakan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP).
Pihak jajaran kepolisian dari Polresta Denpasar telah bersiaga di pusat pemerintahan daerah Pulau Dewata sejak pukul 07.00 WITA pagi.
Mengapa mereka melakukannya? Sederhana, sempat tersiar kabar bahwa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Bali merencanakan aksi unjuk rasa di kantor Gubernur I Wayan Koster.
"Apel kesiapan pengamanan aksi damai dari AMP Bali pagi tadi di halaman kantor Gubernur Bali," kata Kasihumas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, Selasa (08/03/22).
Perwira Polri ini menjelaskan Polresta Denpasar mengerahkan 109 personel dari Satuan Dalmas, Binmas, Sabhara, dan juga personel Polsek Denpasar Timur.
Pantauan JPNN.com di lokasi, hingga pukul 09.30 WITA, massa AMP Bali belum juga tampak turun ke jalan.
Disinggung terkait tujuan aksi unjuk rasa AMP Bali hari ini, AKP Ketut Sukadi mengaku belum mengetahui pasti.
"Kami belum tahu pasti isu apa yang akan diangkat AMP Bali dalam aksi hari ini," sergah AKP Ketut Sukadi.
Kabar yang beredar, aksi AMP Bali hari ini disebut-sebut berkaitan dengan peringatan International Women's Day (IWD) 8 Maret.
Kendati belum ada tanda-tanda kehadiran massa AMP Bali, Polresta Denpasar menyiagakan sejumlah kendaraan taktis.
Seperti kendaraan Pengurai Massa (Raimas) dan water cannon yang disiagakan di pintu masuk Kantor Gubernur Bali.
Upaya yang dilakukan oleh polisi ini sendiri cukup beralasan mengingat Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) sempat membuat kisruh dekat kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar pada bulan Desember 2021 lalu. (gie/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News