GenPI.co Bali - Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memberikan kabar bahagia terkait ketirisian isoter yang bikin kondisi Bali makin baik selama pandemi.
Pulau Dewata sempat memiliki status bahaya kunjung alias zona merah gara-gara membludaknya jumlah persebaran kasus positif virus mematikan asal Wuhan, China tersebut.
Setelah lebih dari 1,5 tahun alami penurunan drastis kunjungan wisatawan sekaligus berimbas penurunan tingkat ekonomi, salah satu provinsi di Indonesia itu pun bisa bernafas lega.
Berkat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan vaksinasi massal yang dinilai efektif, kasus positif hingga tingkat kematian Covid-19 sukses ditekan.
Satgas Penanganan virus, I Made Rentin pun memberikan kabar cukup bagus sejak Minggu (10/10) lalu ketika keterisian tempat isolasi terpusat (isoter) hanya terisi 8,56 persen saja.
"Dari kapasitas isolasi terpusat sebanyak 4.570 tempat tidur, yang terisi sebanyak 391 tempat tidur (8,56 persen) dan yang tersisa atau tak digunakan 4.179 tempat tidur (91,44 persen)," tuturnya.
Rentin juga menambahkan dari 739 kasus positif, yang menjalani perawatan isoter 391 orang, sebanyak 184 orang lainnya dirawat di RS rujukan dan sisa 161 orang lakukan isolasi mandiri.
Ia juga mengatakan bahwa kasus di Pulau Seribu Pura kian melandai terbukti lewat tren penurunan keterisian tempat isolasi terpusat.
"Masyarakat silakan berkegiatan, namun tentu harus tetap taat dan patuh pada protokol kesehatan," ucap Rentin lagi.
Pernyataan dari Satgas Covid-19 tersebut kian membuktikan jika Bali makin dekat dengan status bebas pandemi dan para penduduknya bisa beraktifitas normal lagi. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News