GenPI.co Bali - Adanya masalah duka yang dialami oleh sebagian besar warga Nusa Tenggara Timur (NTT) di Bali kabarnya bisa segera dicarikan solusi oleh Ikatan Keluarga Lamaholot baru-baru ini.
Bisa dibilang, masyarakat yang mendiami Pulau Dewata tak cuma masyarakat asli pulau saja. Terdapat beberapa penduduk juga berasal dari luar pulau tidak terkecuali Nusra.
Nah, terkadang warga dari Flores Timur, Lembata, Adonara, Solor, dan Pantar Baranusa alami kesulitan saat ada salah satu anggota keluarga meninggal.
Guna mempermudah atasi masalah duka, Ikatan Keluarga Lamaholot Bali lantas siap berikan solusi untuk permasalahan-permasalahan semacam itu. Hal ini diungkapkan oleh ketuanya, Yosep Pati Padak.
"Misi utama Lamaholot Bali adalah dalam hal duka dan suka, tetapi penekanannya soal duka. Kalau soal duka itu kan sudah direncanakan, tetapi musibah datang tanpa rencana," kata Yosep, Minggu (27/02/22).
Yosep mengatakan hal tersebut dalam acara pelantikan Badan Pengurus Ikatan Keluarga Lamaholot Bali periode 2022-2025 yang dilantik oleh Ketua Flobamora (Flores, Sumba, Timor, dan Alor) Bali Yusdi Diaz.
Acara pelantikan ini sendiri bagi dia juga jadi momentum khusus warga Lamaholot Bali untuk mengenang 77 hari meninggalnya mantan Gubernur NTT Frans Lembu Raya.
"Khususnya bagi kami Lamaholot Bali, tiga tahun bersama beliau, terutama selama pandemi Covid-19 ini, beliau terlibat langsung menggalang bantuan untuk warga," ujar dia lagi.
Kegiatan ini sendiri juga bertujuan mengenang 43 tahun bencana banjir Larantuka yang menewaskan lebih dari 150 orang sekaligus mendoakan agar para korban bisa istirahat dengan tenang.
Lamaholot Bali sendiri percaya dengan bantuan di kala duka nanti bisa mempererat hubungan masyarakat khususnya NTT dengan para penduduk Pulau Seribu Pura. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News