Letjen TNI Singgung Isoter Bali, Layak Jadi Contoh Indonesia

GenPI.co Bali - Penanganan apik Covid-19 berupa ketersediaan isolasi terpusat (isoter) di Bali saat ini menurut Letnan Jenderal (Letjen) Suharyanto patut jadi contoh bagi Indonesia.

Pulau Dewata sejatinya memiliki jumlah kasus positif virus Corona yang tergolong tinggi beberapa hari belakangan.

Akan tetapi, untuk jumlah kematian yang disebabkan untuk virus itu di sana tergolong rendah terbukti dengan keterisian isoter.

BACA JUGA:  Jadi Tuan Rumah Grup G Piala AFC, Bali United Bawa Kabar Gembira

Ya, melalui keterisian tempat para pasien pengidap Covid-19, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto membandingkan Bali dengan Jakarta.

Menurut dia, tingkat keterisian isoter di Bali tinggi di atas 40 persen, sehingga angka meninggalnya rendah. Sedangkan di DKI Jakarta, isoternya terendah di bawah 20 persen, dan angka meninggalnya tinggi.

BACA JUGA:  Kabar Gembira, 5 Maskapai Ini Ramaikan Penerbangan ke Bali

"Ternyata daerah-daerah yang punya isoter rendah itu kematiannya tinggi. Artinya, masih banyak pasien isolasi mandiri, padahal sudah ada gejala," ujar Suharyanto, Jumat (25/02/22).

Karena itu, jenderal TNI bintang tiga ini meminta kepada jajaran TNI, Polri dan Pemerintah Daerah untuk menyisir pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.

BACA JUGA:  Keren, Pilar Bali United Ini Berpeluang Juara di Dua Klub Berbeda

"Kalau belum vaksin, lansia bergejala pindah ke isoter, karena yang isoternya tinggi itu meninggalnya rendah," kata dia.

Letjen TNI Suharyanto mengatakan masyarakat boleh melaksanakan isolasi mandiri, asal merupakan orang tanpa gejala, dengan usianya di bawah 45 tahun.

Melalui pernyataannya terkait isoter yang rendah, bukan tak mungkin Letjen TNI Suharyanto mewanti-wanti seluruh provinsi di Indonesia bisa mencontoh penanganan Covid-19 di Bali. (Ant)