GenPI.co Bali - Para bule Ukraina di Bali melakukan langkah perdamaian merepons aksi invasi mengerikan Rusia yang bikin gempar dunia baru-baru ini.
Di tengah pandemi Covid-19 yang tak ada ujungnya, gejolak masalah dunia kembali muncul setelah Negara Beruang Merah mendeklarasikan perang terhadap negara tetangga.
Dengan dalih mencari keadilan imbas isu genosida, Presiden Vladimir Putin mengerahkan para tentara Rusia untuk menginvasi Ukraina. Hasilnya? Perang pun tak terelakan dengan banyak nyawa telah meyalang.
Krisis besar melanda negaranya yang jadi korban perang tak pelak membuat Dmitry Shcherbakov yang tinggal di Bali khawatir dengan keluarganya di sana.
Pria berusia 37 tahun pendiri Liga.Tennis Center and Academy di Umalas, Kerobokan ini pun tak percaya akan kabar invasi yang dilaksanakan negara penganut paham komunis tersebut.
"Saya tidak percaya ini benar-benar terjadi. Saya sudah meminta keluarga untuk mengungsi ke tempat aman, terutama adik perempuan saya yang berusia 34 tahun dan tengah mengandung," tutur Shcherbakov, Kamis (24/02/22) dikutip Coconuts.
Ia bersama beberapa bule dari negara yang sama pun lantas menggelar aksi solidaritas di lapangan Renon, Denpasar agar perang bisa segera berakhir.
Scherbakov hanya satu dari 3.000 warga negara asing (WNA) Ukraina yang kini menetap di seluruh wilayah Indonesia, sebagian besar di Pulau Dewata. Ia pun berharap pemerintahan Joko Widodo bisa melakukan langkah perdamainan.
"Kami harap masyarakat Indonesia akan sangat terbuka membantu Ukraina yang dilanda perang," tutur dia lagi.
Scherbakov tak sendiri, banyak bule-bule Ukraina lainya yang tinggal di Bali mengutuk keras aksi invasi Rusia yang mengancam kedamainan dan ketentraman dunia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News