GenPI.co Bali - Jamaruli Manihuruk selaku Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali siap memberikan penindakan tegas atas klaim Wakil Gubernur (Wagub) Tjokorda Oka Artha Ardhana (Cok Ace) akan adanya mafia visa baru-baru ini.
Mengingat problematika ini bisa mencederai citra Pulau Dewata yang sedang bangkitkan sektor pariwisatanya, Jamaruli langsung menurunkan tim khusus.
"Adanya dugaan permainan tarif visa menjadi perhatian kami. Kami sudah menurunkan tim rutin ke beberapa agen perjalanan dan kami masih melakukan pendalaman," kata Jamaruli Manihuruk, Selasa (22/02/22).
Wakil Gubernur Bali Cok Ace sebelumnya menengarai adanya praktik mafia visa turis asing ke wilayah Indonesia khususnya, Bali.
Para mafia menawarkan visa cepat jadi atau visa ekspres dengan harga Rp 4,5 juta sampai Rp 5,5 juta. Penawaran itu ditemukan pada unggahan di media sosial Instagram dan media sosial lainnya.
Hingga saat ini Kemenkumham Bali baru menemukan satu perusahaan yang diduga sebagai mafia visa dan diduga sudah berjalan sejak dua minggu lalu.
Yang jelas, dengan adanya informasi ini pihaknya akan melibatkan seluruh UPT untuk melakukan pengawasan terhadap agen perjalanan wisata.
Pihaknya juga akan tetap melakukan pengumpulan informasi dan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu seberapa jauh kenaikan harga visa yang dilakukan oleh agen.
"Sampai saat ini kami belum ada menerima laporan tentang agen yang nakal dan kami akan terus memantau perkembangan permohonan visa melalui agen yang ada di Bali," paparnya.
Serupa dengan Kemenkumham, Menparekraf Sandiaga Uno juga siap menghukum tegas para mafia visa setelah mendapat laporan dari Wagub Cok Ace. Harapannya, hal ini tak menganggu nasib baik pariwisata Bali. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News