GenPI.co Bali - Tanggapan anggota DPRD fraksi Gerindra yang menyebut bonus PON XX/Papua pada 2021 lalu bagi atlet Bali rendah langsung mendapat balasan dari Gubernur I Wayan Koster.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, muncul polemik bahwasannya jumlah hadiah yang sejatinya jadi hak para olahragawan justru dipotong pajak tinggi.
Koster berdalih, kebijakan tersebut ialah hal lumrah sehingga apa diterima para atlet, pelatih, Ketua Pelatda dan ketua kontingen, setelah dipotong pajak penghasilan, maka besaran nilainya sama dengan pemberian awal.
"Jadi, akan ada penambahan nilai bonus, sehingga setelah dilakukan pemotongan pajak penghasilan, nilainya sama dengan pemberian awal," klaim Gubernur Koster, Selasa (22/02/22).
Meski belum ada rincian berapa penambahan nilai bonus PON Papua, respons cepat orang nomor satu di Pulau Dewata itu dapat apresiasi dari Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Bali, I Ketut Juliarta.
"Terima kasih kepada Gubernur Bali yang telah memenuhi saran atau usulan Fraksi Partai Gerindra telah mengambil kebijakan menambah besaran bonus untuk menutupi pajak yang dibebankan kepada atlet," ucap Juliarta.
Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah mengatakan sangat memahami kondisi keuangan daerah. Namun, para atlet PON kontingen Bali sudah mengharumkan nama Bali di tingkat nasional.
Apalagi Pulau Seribu Pura masuk peringkat lima besar, sehingga sejatinya sudah jadi kewajiban bagi Pemprov untuk memberikan royalti besar atas prestasi ini.
Padahal, para atlet sendiri juga ruting menggembleng diri untuk terus berprestasi meski di tengah pandemi Covid-19.
Tak heran anggota DPRD fraksi Gerindra mempertanyakan keputusan Gubernur Koster yang sempat-sempatnya membebankan pajak bagi para atlet Bali yang sudah berjuang keras demi provinsi. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News