GenPI.co Bali - Memiliki niatan bawa arak Bali ke Grup Marriott Hotel dan jadikan suvenir bagi tamu Pemprov Bali baru-baru ini, apa maksud tindakan Gubernur I Wayan Koster?
Usut punya usut, upaya yang dilakukann oleh politisi fraksi Partai PDIP ini ternyata demi mengembangkan potensi minuman tradisional Pulau Dewata dari hulu sampai hilir.
Untuk hulu, sang pemimpin akan mulai dengan cara melestarikan kembali pohon jaka, kelapa, ental yang notabene pohon-pohon ini mampu menghasilkan minuman berkadar alkohol ternama di pulau tersebut.
Sedangkan di hilirnya, Gubernur Koster mengajak Grup Marriott Hotel untuk memanfaatkan arak Bali sebagai minuman sajian di 23 hotel yang ada di Pulau Dewata.
Dasarnya sesuai dengan Pergub Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.
Sebelumnya, Gubernur Koster dengan tegas langsung mengeluarkan perintah tegas kepada Satpol PP dan Disperindag Provinsi Bali serta Kabupaten Karangasem.
Perintahnya jelas, yakni menutup aktivitas produksi arak gula yang makin beredar luas di wilayah Karangasem, dan berpotensi tersalurkan ke daerah lain di Bali.
Perintah langsung ini dilontarkan Koster saat bertandang ke Karangasem, Minggu (20/02/22) kemarin dalam rangka sosialisasi Pergub Bali No. 1 Tahun 2020 tentang Minuman Fermentasi.
"Saya minta Kadis Perindag dan Satpol PP Provinsi Bali bersama Kabupaten Karangasem untuk segera menutup produksi arak gula," tegas Wayan Koster, Minggu (20/02/22).
Tujuan dari Gubernur I Wayan Koster sendiri sangat mutlak yakni ingin agar arak Bali menembus pangsa pasar internasional sekaligus majukan perekonomian masyarakat perajinnya. (gie/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News