GenPI.co Bali - Kerugian besar diderita A. Agung Suyadnya (52), warga Banjar Jadi Desa, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, usai Balai Gede beserta mayat didalamnya alami kebakaran, Senin (21/02/22).
Menurut informasi awal, peristiwa mengamuknya Si Jago Merah di kediaman Anak Agung Suyadnya ini terjadi sekitaran pukul 04.50 WITA atau tepatnya Senin dini hari.
Adapun sebelum musibah ini melanda, pihak keluarga korban tengah berduka karena ditinggal oleh sosok orang yang dicinta atas nama Anak Agung Jelantik.
Layon atau jenazah Agung Jelantik sejatinya ditempatkan di Bale Gede sebelum akhirnya menjalani prosesi pemakaman atau ngaben yang dilaksanakan di Kabupaten Tabanan, Selasa (22/02/22).
Nahas, sebelum prosesi sakral berlangsung, laporan dari Polres Tabanan, Bali mengungkapkan terjadi kebakaran hebat yang diperkirakan berasal dari api lilin linting.
Api lilin itu dipercaya membakar kain dari jenazah Agung Jelantik dan tentu saja menyambar berbagai perabot di Balai Gede hingga akhirnya sebabkan kebakaran hebat.
Pihak kepolisian sendiri mengestimasi total kerugian yang diderita warga kabupaten berjulukan Lumbung Padinya Bali telah mencapai Rp90 juta lebih.
Upaya memadamkan api sendiri tergolong tak mudah, setelah pihak keluarga menghubungi pemadam kebakaran. Adapun, truk damkar baru tiba sekitaran pukul 05.00 WITA.
Lewat bantuan dua unit truk damkar, akhirnya pemadaman total berhasil dilakukan pada pukul 05.20 WITA.
Meskipun telah alami kebakaran hebat dan kerugian puluhan juta imbas hancurnya Balai Gede, Agung Suyadnya tetap menghelat upacara ngaben bagi mayat Agung Jelantik. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News