GenPI.co Bali - Seekor dugong atau duyung ditemukan sudah mati membusuk di Pantai Watu Jimbar, Desa Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, Selasa (15/02/22). Penyebabnya pun berhasil terungkap.
Satwa dilindungi yang ternyata ibu dugong ini menurut Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Permana Yudiarso sudah tak bernyawa imbas keracunan bahan kimia di laut lepas.
"Kami menerima laporan ada seekor duyung mati di Pantai Watu Jimbar, Desa Sanur sekitaran pukul 10.00 WITA," tutur Permana Yudiarso, Jumat (18/02/22) dikutip laman Coconuts.
Temuan satwa terancam punah ini sendiri diawali oleh kesaksian nelayan asli Bali bernama I Made Kelet yang kemudian melaporkan hal ini ke grup percakapan kelompok perikanan.
Hewan yang meninggal tersebut tak dikremasi melainkan langsung dikebumikan. BPSPL beserta warga lokal memilih untuk kuburkan betina sepanjang 2,5 meter di dekat pantai.
Pihak berwajib memperkirakan jika dugong tersebut berperan sebagai induk sebelum mati. Namun, mereka tak mendapati anak-anak hewan tersebut di dekat Watu Jimbar.
Biasanya, anak-anak duyug sendiri sering meminum susu dari ibu atau induknya sampai mereka genap berusia 2 tahun.
Meskipun pada dasarnya kematian binatang ini masih misterius, Yudiarso berspekulasi bahwasannya insiden ini disebabkan oleh keracunan makanan jenis rumput laut yang terkontaminasi limbah.
Apalagi temuan serupa juga berhasil diungkap oleh lembaga terkait pada 2019 lalu ketika pantai utara Pulau Seribu Pura menemukan mayat satwa yang sama dengan limbah berbahaya dalam tubuhnya.
Terlepas dari fakta kematian menggegerkan ini, ada beberapa kelompok kecil satwa duyung yang hidup di daerah pantai Sanur, Tanjung Benoa, dan Nusa Dua. Satwa dilindungi ini terancam setelah banyak limbah bermunculan di perairan Bali. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News