GenPI.co Bali - Sekretaris Satgas I Made Rentin mengutarakan tiga hal yang jadi penyebab kematian imbas Covid-19, termasuk varian Omicron masih tinggi. Di sisi lain, ia juga sebut kasus positif alami penurunan signifikan belakangan ini.
Pualau Dewata sempat alami status darurat penyebaran Corona setelah kasus harian meningkat dengan angka tertinggi 2.556 pada 9 Februari 2022 lalu.
Melewati angka yang disebabkan varian Delta yakni sekitar 1.957 saja dalam waktu satu hari, jumlah yang diduga kuat disebabkan Omicron ini pun alami penurunan signifikan.
Setelah mencatatkan rekor, penambahan kasus harian tertinggi sempat turun dengan rata-rata kasus baru di atas 1.500 orang per hari.
Kabar baiknya, dalam tiga hari terakhir, tren penurunan kasus baru Covid-19 masih terus terjadi.
Pada 17 Februari 2022, kasus baru tercatat ada 1.445 orang. 18 Februari tercatat 1.041 orang dan 19 Februari sebanyak 939 orang.
Rentin pun menyebut jika ini menjadi kabar membahagiakan setelah hanya sebagian kecil pasien Covid-19 yang dirawat di RS rujukan.
"Meski kasus harian masih tinggi, hanya sebagian kecil yang sampai dirawat di rumah sakit (RS) rujukan," ujar Sekretaris Satgas Covid-19 Bali Made Rentin, Sabtu (19/02/22).
Tak cuma mengatakan hal tersebut, ia juga menjelaskan ada tiga hal yang membuat virus mematikan asal Wuhan, China ini mematikan bagi orang-orang yakni punya komorbid atau penyakit bawaan, kaum lansia, dan belum divaksin.
"Meski kasus varian Omicron dengan cepat menyebar, tetapi gejalanya cukup ringan, pasien dapat pulih tanpa harus dirawat di rumah sakit," bebernya.
Terlepas dari itu, pihak Satgas mewanti-wanti agar masyarakat Bali tak terlalu panik akan potensi penyebaran Covid-19 yang terkesan masih masif. Guna menghindari angka kematian makin naik, perlu adanya kedisiplinan prokes tambah Rentin. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News