GenPI.co Bali - Dua pelajar di Buleleng yang duel di bendungan karena cinta segitiga sepakat berdamai setelah dimediasi oleh Polsek Seririt.
Mediasi ini melibatkan pihak desa, sekolah, dan kedua orang tua pelajar masing-masing.
"Kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan," kata Kasi Humas Polres Buleleng AKP I Gede Sumarjaya dalam keterangannya, Minggu (20/02/2022).
Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial dua orang remaja berkelahi di atas jembatan sebuah bendungan wilayah Seririt, Buleleng, Bali.
Kapolsek Seririt Kompol I Gede Juli mengatakan aksi tersebut terjadi pada Rabu (1/02/2022) sore.
Dua anak yang terlibat perkelahian itu masih duduk di bangku sekolah menengah kejuruan (SMK) dan berusia 16 tahun.
"Keduanya merupakan teman satu sekolah yakni KD (16) dan KM (16)," katanya dihubungi, Jumat (18/02/2022).
Perkelahian tersebut diduga karena rasa cemburu karena cinta segitiga.
Jadi dua remaja yang berkelahi ini menyukai satu gadis yang sama yakni KT (16).
Kasus ini bermula saat KD membonceng KT pada Selasa (15/02/2022).
Saat itu, keduanya diadang oleh KM karena merasa tak terima.
"Sehingga keduanya sempat ribut dan kemudian pada malam harinya KM menantang KD," katanya.
Tantangan itu disampaikan melalui pesan singkat di ponsel.
KM dalam tantangannya jika tidak dituruti maka akan dicari ke rumahnya, dan KD menyanggupinya.
Di saat bersamaan KM minta rekannya PT (16) merekam perkelahian yang akan dilakukan.
Selanjutnya pada Rabu, dua remaja ini bertemu di Bendungan Titab dan langsung berkelahi.
Perkelahian ini direkam oleh PT dan kemudian dijadikan story Whatsapp.
Selain itu video juga dikirim ke sejumlah kawannya hingga tersebar dan viral.
Polisi, kata dia, telah memintai keterangan para remaja ini.
Selanjutnya akan dilakukan mediasi dan melibatkan kedua orang tuanya serta pihak sekolah.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News