GenPI.co Bali - Gubernur Bali Wayan Koster memberi lampu hijau untuk pengarakan ogoh-ogoh pada malam Pengerupukan atau sehari sebelum Nyepi tahun baru saka 1944.
Namun pengarakan ogoh-ogoh hanya boleh dilakukan di masing-masing banjar atau desa.
"Saya bersama Majelis Desa Adat Provinsi Bali menyetujui keinginan yang disampaikan melalui aspirasi para Yowana MDA provinsi, kabupaten/kota se-Bali," kata Koster dalam keterangan tertulis, Rabu (16/02/2022).
Dia mengatakan para pemuda di Bali tak perlu ragu lagi karena pengarakan Ogoh-Ogoh bisa dilakukan di wewidangan Banjar.
Syaratnya yakni maksimal yang mengarak 25 pemudah dan Ogoh-Ogoh harus ramah lingkungan.
Kemudian wajib dilakukan dengan disiplin Protokol Kesehatan Covid-19 yakni pakai masker, sudah divaksin 2 kali, dan menyediakan hand sanitizer.
Kemudian mengikuti Swab Antigen yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Koster meminta para pemuda di Bali untuk meneruskan membuat ogoh-ogoh di masing-masing banjar.
"Saya minta teruskan dibuat sampai selesai, sampai tuntas, jangan berhenti sebelum tanggal 2 Maret 2022,” jelas Koster.
Seperti tahun sebelumnya, kata Koster, Pemprov Bali menyediakan hadiah bagi karya ogoh-ogoh terbaik.
Untuk di tingkat Kecamatan, 3 karya Ogoh-Ogoh terbaik akan diberikan hadiah masing-masing Rp 5 juta.
Kemudian Kabupaten/Kota, untuk Peringkat I diberi
hadiah Rp 50 juta, Peringkat II hadiah Rp 35 Juta, dan Peringkat III hadiah Rp 25 Juta.
"Sehingga total hadiah menjadi hampir sebesar Rp 1,9 Miliar," kata Koster.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News