GenPI.co Bali - Sampah yang sering bersliweran di pantai Bali ternyata memiliki nilai seni tinggi oleh seniman blasteran Ari Bayuaji di pameran bertajuk Weaving The Ocean di Bangkok, Thailand baru-baru ini.
Proyek yang dibuat oleh Ari Bayuaji seorang seniman berkebangsaan Kanada-Indonesia tak lepas dari fakta krusial yang kini dihadapi Pulau Dewata.
Ya, Bali bukan cuma kian minim wisatawan imbas adanya pandemi Covid-19, melainkan juga diterpa masalah sampah yang jadi polusi di pantai-pantai besar.
Nah, berdasarkan isu inilah Bayuaji lantas membuat suatu karya koleksi tekstil berdasarkan beragam sampah plastik yang sering penuhi pantai Bali.
Langkah kolektif ini telah dilakukan oleh sang seniman melalui kerjasama bareng komunitas lokal di Pulau Seribu Pura. Berbagai barang yang tak berguna diubah jadi karya diantaranya terdiri dari tali plastik.
Lewat cara diurai, tali-tali plastik dengan warna-warni beragam bisa diubah menjadi suatu permadani indah dengan tekstur kuat nan kokoh.
Berbagai karya yang dipamerkan di Warin Lab Contemporary, Bangkok, Thailand kabarnya tak lepas dari inspirasi yang didapat seniman selama ia berkeliling dunia.
Mengutip laman Bangkok Post, gagasan Bayuaji untuk memanfaatkan sampah tersebut juga demi menunjukkan bagaimana kehidupan spiritual masyarakat Pulau Dewata.
Apalagi laut memiliki peran penting dalam berbagai upacara umat Hindu di sana. Bisa dibilang, warga pulau selalu menyelenggarakan berbagai macam tradisi kebudayaan di sana.
Membanggakannya lagi, seni apik dari sampah pantai Bali karya Ari Bayuaji bukan cuma dipamerkan di Bangkok, Thailand saja melainkan wilayah lain. Usut punya usut, ia akan pamerkan karya ini di Singapura, Canada, dan Australia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News