GenPI.co Bali - Gebrakan dibuat Provinsi Bali bagi Indonesia ketika studio pencelupan kain di Kabupaten Buleleng mendapat sukses besar semasa pandemi Covid-19 atau Corona.
Masa pandemi sejatinya mengurangi tingkat ekonomi di berbagai wilayah seantero dunia, tidak terkecuali Indonesia yang masuk dalam daftar negara berkembang.
Pulau Dewata pun jadi salah satu yang terkena dampak negatif imbas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) langsung mengurangi kedatangan kalangan wisatawan.
Namun, ternyata penurunan tingkat ekonomi dan bahkan bikin UMKM gulung tikar tak berlaku bagi pemilik usaha pencelupan kain bernama Pagi Motley.
Ya, I Made Andika Putra selaku pemilik Pagi Motley, studio pencelupan kain berbahan alami di Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng, nyatanya mengaku makin sukses di masa wabah virus tersebut.
"Selama pandemi, omzet kami justru naik dari di atas Rp100 juta hingga Rp200 juta per bulan. Sedangkan sebelum pandemi rata-rata mencapai Rp100 juta saja," papar Andika Putra.
Andika sendiri berkata jika usaha yang digelutinya sejak 2019 ini menjadi perluasan lapangan kerja ketika merangkul 10-15 orang warga sekitar desa untuk turut membantu pekerjaan.
"Astungkara pandemi tidak menjadi kendala buat kami karena permintaan malah naik. Beberapa pembeli kami datang dari luar negeri dan siap datang ke Bali," imbuhnya lagi.
Adapun, usaha celup kain ini pun diharapkan bisa membuat masyarakat lebih sadar pentingnya penggunaan bahan alami untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Terlepas dari itu, studio celup kain Buleleng ini dipastikan bisa meraup keuntungan berlimpah lebih banyak lagi semasa pandemi usai dicabutnya larangan penerbangan internasional ke pulau Bali pada 14 Oktober 2021. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News