Bandara Ngurah Rai Bali Rawan Disapu Tsunami, Ini Antisipasi BMKG

10 Februari 2022 11:30

GenPI.co Bali - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, rawan dihantam tsunami jika bencana gempa besar terjadi.

Sebab jarak bibir pantai dengan Bandara Ngurah Rai ini terletak tepat di bibir pantai.

“Jarak bandara dengan bibir pantai 0 meter dan ini sangat berpotensi besar tersapu tsunami, jika sewaktu-waktu gempa besar melanda Bali,” kata Kepala BMKG Karnawati Dwikorita dikutip Antara, Kamis (10/02/2022).

BACA JUGA:  Pelatih Bali United Jelaskan Kondisi Terbaru Cedera Kadek Agung

Untuk itu, BMKG sudah menyiapkan tiga langka antisipasi terkait ancaman gempa dan tsunami yang sewaktu-waktu dapat menghantam Bandara Ngurah Rai, Bali.

Pertama, meningkatkan akurasi pemodelan terkait dengan bahaya Tsunami.

BACA JUGA:  Ledakan Covid-19 Bikin Melasti dan Ogoh-ogoh di Bali Jadi Begini

Hal tersebut karena bandara ini berada di pesisir pantai yang berhadapan dengan sumber gempa berpotensi tsunami atau terjadinya megathrust selatan bali.

Kedua, yakni dengan memasang sistem penerima informasi gempabumi dan tsunami (WRS New Generation) yang akan diintegrasikan ke dalam sistem yang ada di command center Bandara Ngurah Rai.

BACA JUGA:  Efek Covid-19, Media Asing: Pariwisata Bali Tanpa Turis Australia

WRS ini memungkinkan masyarakat dan seluruh pengguna bandara mengetahui adanya gempa bumi dan potensi terjadinya tsunami dalam waktu kurang dari 5 menit atau sekitar 2-4 menit.

Ketiga, BMKG akan melakukan upaya edukasi kepada stakeholder dan petugas yang terkait dengan penyelamatan di bandara tersebut.

Petugas akan dilatih menyelenggarakan drill atau simulasi evakuasi terkait dengan respon informasi gempa dan tsunami secara cepat dan tepat, untuk upaya penyelamatan di bandara.

Ia mendorong pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota setempat mempunyai mitigasi dalam bencana ini.

"Untuk semakin meminimalkan dampak kerugian dan korban jiwa," kata dia. Lokasi sekitar bandara juga terdapat banyak kawasan ekonomi dan permukiman penduduk,” kata dia.

Ia mengatakan kondisi ini hendaknya menjadi catatan bagi pemerintah dan semua pihak saat hendak membangun infrastruktur.

Sebab wilayah Indonesia berada di lingkaran cincin api sehingga rawan terjadinya gempa bumi dan tsunami.

Idealnya, kata dia, pembangunan berbagai fasilitas publik diarahkan di wilayah yang aman dari bencana untuk menghindari korban jiwa dan kerugian.

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Bandara Ngurah Rai, Dwikorita juga memastikan seluruh peralatan observasi cuaca penunjang keselamatan penerbangan di Ngurah Rai dalam keadaan baik.

Data-data cuaca, seperti kecepatan dan arah angin, curah hujan, tekanan udara, jarak pandang, tinggi dasar awan dan sebagainya yang dikeluarkan BMKG sangat penting dalam membuat rencana penerbangan (flight plan) serta untuk lepas landas pesawat.

Data tersebut berperan penting dalam menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpang.

Dwikorita meninjau kesiapan alat pengamatan Automated Weather Observing System (AWOS) yang berada di ujung landasan Bandara Ngurah Rai.

AWOS tersebut dilengkapi sejumlah sensor seperti sensor suhu dan kelembaban, sensor tekanan, sensor curah hujan, sensor arah dan kecepatan angin, dan sensor radiasi matahari.

Tak lama lagi KTT G20 akan dilangsungkan di Bali, Oktober mendatang.

BMKG menurutnya telah melakukan berbagai persiapan, karena bandara ini selama penyelenggaraan yang akan sangat sibuk.

"Semua alat terus dicek guna memastikan berjalan prima guna menghasilkan data yang akurat, cepat, dan tepat,” ujar dia.

Untuk diketahui, Bandara Ngurah Rai, Badung, Bali, merupakan bandara yang sangat vital bagi Indonesia, karena merupakan pintu masuk utama bagi para wisatawan dari berbagai negara.

Bali, menurut Dwikorita, merupakan salah satu destinasi wisata andalan Indonesia dan menjadi favorit wisatawan dunia. Selain itu berbagai agenda internasional sering diadakan di pulau tersebut.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI