GenPI.co Bali - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, Bali melakukan langkah lanjutan setelah mendapat laporan adanya lonjakan kasus Covid-19 hingga saat ini.
Setelah sebagian besar wilayah Pulau Dewata sempat aman dari ancaman Corona, awal tahun 2022 menjadi bencana karena varian Omicron mampu menyebar luas ke kalangan masyarakat.
Hasilnya? Bali musti kembali menjalani berbagai aturan ketat gara-gara PPKM masuk level 3. Padahal sebelum ini PPKM masih masuk level 2 imbas kasus melandai.
Masifnya penyebaran Covid-19 pun telah dirasakan oleh RSUP Sanglah Denpasar. Melalui Direktur Yanmedkepjang RS terkait, Dr. dr. Ketut Ariawati, Sp. A (K), nyatanya terjadi peningkatan kasus sejak Januari 2022 hingga kini.
"Mulai akhir Januari terjadi peningkatan kasus secara signifikan, kalau dilihat dari data pada 17 Januari ada 4 sampai 6 pasien, lalu 31 Januari mencapai 16 pasien. Kini jadi 77 pasien," tutur Ariawati, Selasa (08/02/22).
Lebih lanjut, ia mengatakan jika perkembangan penyakit Covid-19 saat ini merupakan hal lumrah seperti di wilayah lain yakni Jakarta, Jawa Timur dan lainnya.
Ia pun menuturkan jika perubahan yang signifikan awal mulanya terjadi di bulan Agustus 2021 lalu dengan jumlah 289 tempat tidur. Seiring berjalannya waktu, jumlah tempat tidur menurun jadi 58 buah.
Nah, perubahan terjadi pada akhir Januari 2022 ketika kasus kembali meningkat signifikan. Seperti dikatakan sang direktur, berawal dari 6 pasien, tak berselang lama jadi 77 pasien pada Senin (07/02/22).
"Kami sudah punya pemetaan ketika kasus Covid-19 sedikit kami akan merawat satu pasien itu di satu ruangan saja, namanya Ruang Nusa Indah. Ketika meningkat, kami buka lagi ruang sebelahnya," kata dia lagi.
Langkah yang dilakukan RSUP Sanglah Denpasar nampaknya cukup sederhana yakni membuka lagi ruangan-ruangan lain demi mengatasi lonjakan kasus Covid-19 di Bali. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News