Limbah Tes Antigen di Selat Bali Viral, ECOTON: Masalah Fatal

05 Februari 2022 19:00

GenPI.co Bali - Mencuatnya video viral menunjukkan limbah tes Covid-19 Antigen tergenang di Selat Bali menurut Ecological Observation Wetland Conservation (ECOTON) bisa berujung masalah fatal.

Manajer Riset dan Pengembangan Program lembaga terkait, Daru Styorini mengungkapkan jika temuan sampah hasil pemeriksaan Corona itu bisa merusak lingkungan sekitar, termasuk saat sudah terdegradasi jadi mikroplastik.

"Yang kedua dari sampah plastiknya kalau dibuang ke lingkungan bisa lama-lama terurai jadi mikroplastik, juga bahan kimia plastiknya terlarut dalam perairan sekitar," ujar Daru, Kamis (03/02/22).

BACA JUGA:  Garuda Tiba di Bandara Ngurah Rai, Turis Jepang ke Bali Disyukuri

Tentu saja hal tersebut patut menjadi perhatian karena plastik kebanyakan dibuat dari bahan kimia sintetis yang dapat bersifat racun termasuk Bisphenol-A (BPA) sehingga pengaruhi kesehatan.

Ekosistem termasuk ikan dan burung bahkan dikatakan salah satu Manajer ECOTON itu bisa kena dampak dari degradasi limbah tes Covid-19 Antigen tersebut nantinya.

BACA JUGA:  Bali Waspada Hujan-Gelombang Tinggi, BMKG Rilis Cuaca Hari Ini

"Ketika tes pack ini lama-lama terdegradasi menjadi sepihan yang lebih kecil, dia akan semakin menyebar ke laut," jelasnya lagi.

Sebagaimana diketahui, dalam suatu video berdurasi 30 detik, terlihat jelas banyak alat penguji bekas yang jumlahnya ratusan hingga ribuan menggenang di suatu perairan Selat Bali.

BACA JUGA:  Viral Sampah Medis Covid-19 Selat Bali, Wakil Ketua DPR RI Geram

Selain memperlihatkan ribuan cotton buds bekas, rekaman tersebut juga menunjukkan beberapa kits tes Antigen yang sudah dibuang dan dibakar di pinggir pantai.

Mengingat bisa saja terkontaminasi oleh virus Corona, tentu saja pembuangan sampah ini ke laut bisa jadi timbulkan masalah besar, terutama bagi kesehatan.

Tak cuma hal tersebut, ECOTON pun memperkirakan jika limbah tes Covid-19 Antigen bekas itu juga bisa menghancurkan lingkungan alam, terutama biota laut kelak. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI