GenPI.co Bali - Sekretaris Satgas, Made Rentin langsung buka suara setelah kasus Covid-19 di Bali yang 'meledak' alias langsung banyak penderitanya baru-baru ini.
Setelah sebelumnya berangsur membaik dengan kasus positif makin melandai, secara tiba-tiba Pulau Dewata umumkan sinyal bahaya terjadi kenaikan pasien idap Corona.
Bagaimana tidak? Dalam kurun waktu sekejap, per-Selasa (01/02/22), kasus positif Covid-19 di Bali melonjak jadi 715 orang, 30 orang dilaporkan sembuh dan tiga orang meninggal dunia.
Sekretaris Satgas Covid-19 Bali Made Rentin mengatakan tambahan kasus hari ini meningkat tajam dibandingkan, Senin kemarin (31/01/22) dengan tambahan kasus harian sebanyak 294 orang.
Menurut Rentin, lonjakan kasus positif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir didominasi pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN).
"Penambahan kasus terjadi setelah tracing dan testing terhadap kontak erat. Bervariasi di beberapa titik, tetapi masih didominasi oleh pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN)," kata Rentin, Selasa (01/02/22).
Rentin mengatakan tambahan kasus Covid-19 didominasi PPDN saat mereka hendak pulang atau meninggalkan Bali.
"Mereka selesai berkegiatan di Bali, hendak pulang dites hasilnya positif. Namun, karena tidak bergejala, sehingga melakukan isolasi mandiri di hotel dengan biaya sendiri," ujar Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali itu.
Rentin sendiri kabarnya telah menyiapkan berbagai tempat isoter di Bapelkesmas, tetapi sebagian besar mereka memilih di hotel, walaupun dengan biaya sendiri.
Terlepas dari fakta jumlah membludak dari awalnya melandai, pihak satgas terkait mengatakan jika masyarakat Bali tidak perlu panik dengan munculnya Covid-19, terutama varian Omicron. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News