GenPI.co Bali - Kasus Covid-19 yang melonjak naik bikin kapasitas isolasi terpusat (isoter) darurat di Asrama Undiksha penuh. Tak ayal baru-baru ini BPBD Buleleng, Bali langsung turun tangan.
Semenjak datangnya varian anyar yakni Omicron, sebagian besar masyarakat di Bumi Panji Sakti berjatuhan tertular virus tersebut.
Benar saja, semenjak Asrama Universitas PendidikanGanesha (Undiksha) di Jinangdalem, Singaraja dijadikan isoter sejak Kamis(27/01/22) lalu, dalam sekejap keterisian bed langsung penuh.
Cukup tiga hari saja, wilayah perawatan untuk masyarakat yang terpapar Covid-19 itu sudah tak bisa lagi menampung pasien lain. Dari 80 bed langsung penuh terisi 79 bed, dan hanya menyisakan 1 bed khusus pasien perempuan.
"Untuk isoter sudah terisi sebanyak 79 bed dan tersisa hanya 1 bed khusus untuk perempuan dengan penyakit bawaan/komorbid," demikian bunyi rilis tertulis BPBD Buleleng, Minggu (30/01/22).
Langkah cepat dilakukan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Buleleng, dengan menyiapkan kembali lokasi isoter baru.
Lewat mandat Forkopimda, BPBD langsung gunakan Asrama Kompi C Kodam IX Udayana sebagai lokasi isoter tambahan dengan membangun tenda darurat.
"Pemkab Buleleng membuka isoter baru di Asrama Kompi C untuk antisipasi datangnya pasien OTG/GR baru yang akan dikarantina," lanjutnya.
Kendati hanya berupa tenda darurat milik BPBD Buleleng, kapasitas pasien isoter di Asrama Kompi C jauh lebih banyak, yakni mencapai 200 bed.
Langkah cepat BPBD Buleleng ini pun bisa dibilang jadi solusi terbaik agar penyebaran Covid-19, terutama varian Omicron di Bali bisa ditanggulangi. Terlebih setelah lokasi isoter darurat Asrama Undiksha tak bisa digunakan lagi. (gie/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News