GenPI.co Bali - Kesuksesan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2022 di Bali membuat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan dana hingga Rp505 miliar.
Meskipun ada Covid-19 dan sebabkan beberapa acara konferensi dialihkan ke Jakarta, Pulau Dewata masih dipercaya bakal jadi tempat utama gelaran internasional tersebut.
Tak heran agar Indonesia tak kehilangan muka di hadapan para pemimpin negara maju seantero dunia, pemerintah pun berhasrat mensukseskan KTT G20 di Bali bagaimanapun caranya.
Hal ini diungkap oleh Basuki Hadimuljono selaku Menteri PUPR yang langsung mengalokasikan dana setengah triliun rupiah ke Pulau Seribu Pura.
"Persiapan Presidensi Indonesia dalam KTT G20 di Bali sebesar Rp505,9 miliar," kata Basuki Hadimuljono, Selasa (25/01/22).
Dana berjumlah fantastis tersebut nantinya bakal digunakan untuk menata Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai yang bakal membuat para pemimpin dunia menyadari betapa tingginya ekonomi hijau di Indonesia.
Sebagian dana lainnya pun digunakan untuk perbaikan dan pemeliharaan Jalan dan Jembatan Simpang Pesanggaran-Nusa Dua, Jimbaran-Uluwatu dan penataan lanskap bundaran, pedestrian, dan median ruas jalan bandara.
"Ini merupakan jalur-jalur yang akan dilalui oleh para kepala negara peserta G20, mengingat kendaraan yang digunakan nanti ialah anti peluru dan bobot yang berat sehingga kita cek semua jalan," kata dia lagi.
Belum berhenti sampai di situ saja, menteri terkait juga menggelontorkan dana fantastis yakni Rp525,8 miliar untuk persiapan ASEAN Summit 2023 di Tana Mori, Labuan Bajo, NTT.
Berdasarkan mandat Presiden Jokowi, Menteri PUPR diminta untuk mensukseskan KTT G20 di Bali dan ASEAN Summit 2023 di NTT dengan total anggaran mencapai Rp2,7 triliun. Hal ini karena menyangkut pembangunan infrastruktur lainnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News