GenPI.co Bali - Nengah Wanta (36) diketahui seorang pengangguran saat melancarkan aksinya bunuh pria Banyuwangi bernama Jupriyadi (36), Senin (24/01/22) di Gianyar, Bali. Menurut polisi, sang istri ingin ceraikan pelaku.
Sebagaimana diketahui, Wanta dengan tega menghujamkan celurit ke punggung Jupriyadi sebanyak dua kali hingga korban lari terbirit-birit dengan benda tajam masih menancap di punggung.
Tentu saja gara-gara ini pula sang pria Banyuwangi yang kesehariannya bekerja jual ayam potong tewas kehabisan darah.
Aksi biadab Wanta yang jadi pembunuh di Desa Batubulan, Sukawati, Gianyar, Bali tak berhenti sampai di situ saja. Giliran Ni Kadek Styawati (30) yang jadi korban kemarahannya.
Usut punya usut, alasan dibalik aksi gila pria asal Klungkung itu ditengarai isu perselingkuhan. Sebanyak 32 tusukan pun dilayangkannya ke istri, sebelum akhirnya warga sekitar sukses menyelamatkan korban.
Kala dirawat di RS Ganesha Celuk, Gianyar, Setyawati menerangkan kepada Kapolsek Sukawati Kompol Made Ariawan bahwa hubungannya dengan si suami sudah tak harmonis hingga sering cekcok.
"Keduanya sudah lama tidak harmonis karena sering cekcok," ungkap Kapolsek Sukawati Kompol Made Ariawan, Rabu (26/01/22).
Percekcokan itu, menurut Kompol Ariawan dipicu banyak hal. Salah satunya status pengangguran tersangka Nengah Wanta sejak pandemi Covid-19.
"Jadi, pelaku itu sudah lama tidak menafkahi istrinya. Sejak pandemi sudah tidak bekerja," jelas Kompol Ariawan.
Ia juga menambahkan jika nasib pernikahan keduanya sudah diujung tanduk. Keduanya juga kerap berselisih yang berujung pada permintaan sang istri, Kadek Setyawati untuk cerai dari suaminya itu.
"Istri pelaku sudah sejak dulu sering minta cerai, tetapi ditolak oleh pelaku. Jadi, keduanya sering cekcok, tidak harmonis," beber Kompol Ariawan.
Permasalahan pengangguran dan adanya permintaan cerai dari istrinya bernama Setyawati inilah yang membuat Nengah Wanta gelap mata dan jadi pembunuh pria tak bersalah di Gianyar, Bali saat itu. (gie/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News