GenPI.co Bali - Di tengah krisis ekonomi imbas pandemi Covid-19, Bank Indonesia mengajak agar seluruh turis lokal ikut ambil bagian selamatkan masa depan Bali.
Bukan suatu rahasia lagi, mencuatnya wabah virus mematikan asal Wuhan, China tersebut begitu berdampak terhadap tingkat kesejahteraan Pulau Dewata.
Maklum saja, pariwisata yang jadi andalan utama Bali langsung terpuruk dengan minimnya kedatangan wisatawan asing. Sepanjang 2021 saja hanya ada 45 orang wisman yang berkunjung.
Sejak pandemi Covid-19 melanda awal 2020, kinerja ekonomi Bali tercatat tumbuh negatif, yakni pada 2020 tumbuh negatif 9,31 persen (yoy). Bahkan, hingga triwulan III-2021 juga masih tercatat negatif 2,91 persen (yoy).
Hal inilah yang mendasari Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, menyebut pentingnya peran serta turis lokal untuk selamatkan perekonomian Pulau Seribu Pura.
"Kita tentu ingin di triwulan pertama 2022 ini pertumbuhan ekonomi Bali bisa positif. Karena itu, kita harus bersama-sama melakukan upaya agar turis lokal semakin banyak yang berlibur ke Bali," kata Trisno, Senin (24/01/22).
Menurut Trisno, berdasar analisis Bank Indonesia, sektor pariwisata masih menjadi faktor dominan untuk mendorong pemulihan ekonomi dalam jangka pendek.
Salah satu yang bisa didorong saat ini dengan menggenjot kunjungan wisatawan nusantara atau wisatawan domestik.
"Pada 2019, ada sekitar 11 juta wisatawan Indonesia yang berwisata ke luar negeri. Potensi itu yang bisa ditarik ke Bali. Lumayan kalau separuhnya saja bisa ditarik ke Bali, sambil kita menunggu kedatangan wisatawan asing," katanya.
Pihak Bank Indonesia juga memaparkan agar Bali tak patah semangat untuk mempromosikan pariwisatanya. Sembari menunggu turis asing, tak ada salahnya salah satu provinsi di Indonesia tersebut menyambut wisatawan lokal. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News