Gara-gara Penyu, BKSDA Bali Ancam Masyarakat Begini

24 Januari 2022 19:00

GenPI.co Bali - Keberlangsungan kehidupan penyu begitu diperhatikan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali yang sampai keluarkan ancaman begini ke masyarakat baru-baru ini.

Sebagaimana diketahui, kelestarian satwa langka terancam punah ini wajib dijunjung tinggi melibatkan banyak orang.

Alhasil, Kepala BKSDA Pulau Dewata, R. Agus Budi Santosa melaporkan jika masyarakat sebaiknya tak mengganggu, merusak atau mengintervensi aktivitas hewan tersebut saat bertelur.

BACA JUGA:  Jukung Nelayan Karangasem Bali Terbalik, Keajaiban Datang

"Sebetulnya ada beberapa intervensi manusia itu yang mengakibatkan penyu yang tadinya mau bertelur menjadi tidak bertelur. Contoh paling gampang dilihat dari adanya pemecah ombak," kata Agus, Minggu (23/01/22).

Bali sendiri nyatanya merupakan wilayah ramah bagi hewan tersebut. Namun, kemudian ada berbagai kendala seperti sorot lampu hingga suara bising yang muncul dari kelab malam mengakibatkan penyu ogah menaruh telur.

BACA JUGA:  PDIP Selamatkan Bumi di Bali Diikuti Menteri Risma, Kok Bisa?

"Ada juga suara-suara yang bising sampai malam hari. Ingat ya, penyu itu pasti bertelur pada malam hari. Boleh mungkin ada lampu, boleh mungkin ada suara, tapi tolong kalau malam ya jangan," kata dia lagi.

Ia pun juga menerangkan peringatan tegas telah membuat masyarakat Pulau Seribu Pura sudah berhenti mengkonsumsi penyu.

BACA JUGA:  Covid-19 Omicron Tak Berbahaya? Dinkes Bali: Warga Jangan Panik

Selama lima tahun terakhir ini contohnya, upaya orang-orang untuk menikmati hewan dengan habitat di laut tersebut berkurang drastis, terlihat dari persentase yang begitu kecil.

"Selain itu untuk pemanfaatan yang lain juga sudah berkurang. Yang perlu saya ingatkan kepada teman-teman semua, kepada masyarakat luas terutama, karena penyu sudah masuk apendiks I CITES," kata dia lagi.

Pemberian ancaman terhadap masyarakat ini pun tak pelak membuat BKSDA Bali yakin keberlangsungan kehidupan penyu bisa terus terjaga dalam waktu yang lama. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI