GenPI.co Bali - Ribuan krama Bali turut serta hadiri upacara pelebon atau Ngaben megah atas berpulangnya Raja Puri Pemecutan Ida Tjokorda Pemecutan XI, Jumat (21/01/22).
Salah satu tokoh penting di Pulau Dewata telah berpulang bulan Desember 2021 lalu. Sosoknya yang begitu elok di mata penduduk tentu saja membuat banyak kalangan merasa kehilangan.
Tak ayal karena peran pentingnya bagi Bali, ribuan warga turut serta dalam upacara kremasi sarat akan tradisi yang bertujuan antarkan mendiang ke peristirahatan terakhirnya.
Ya, Bade atau tempat jenazah Raja Pemecutan XI setinggi 18 meter telah dibangun oleh segenap masyarakat yang mengagung-agungkan sosok mendiang.
Upacara ini tentu saja membuat berbagai orang yang menontonnya merinding. Pasalnya, lautan manusia tak memandang status, ras, kasta, dan agama ikut serta mengantarkan jenazah bernama asli Anak Agung Manik Parasara itu.
Ageng Pemecutan AA Ngurah Rai Sudarma selaku Ketua Umum Warga mengatakan jika pelebon Raja Bali Pemecutan XI telah dimulai sejak dini hari pukul 03.00 WITA.
Ritual dimulai dari ngenjing, ngutang pering, baleman, dan teteh tabuh. Dilanjutkan dengan mabumi sudha, melaspas pamereman atau bade, lembu, dan panca rengga.
Sekitar pukul 12.05 WITA, jenazah dinaikkan ke Bade tumpang sebelas yang melambangkan tingkat tertinggi sekaligus untuk menunjukkan jasa-jasa almarhum semasa hidup.
Setelah kremasi dipimpin oleh Ida Pedanda Gede Karang dari Griya Tampakgansul, dan Ida Pedanda Gede Arimbawa dari Griya Sari Tegal, upacara dilanjutkan dengan pabasmian seperti agni panyomian pada pukul 15.00 WITA.
Terakhir, pada pukul 18.00 WITA, ribuan krama Bali menyelesaikan sesi puncak pelebon Raja Pemecutan XI yakni lewat prosesi melarung atau ngayud banyu ke Pantai Kuta, Kabupaten Badung. (dir/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News