GenPI.co Bali - Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) kabarnya bakal menjadi wilayah kerja para pengusada atau balian (pengobat) sesuai ajakan dari Dinak Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali.
Mulai Januari 2022 mendatang, Dinkes kabarnya ingin membantu terapkan adanya pengobatan tradisional terintegrasi di wilayah Denpasar tersebut.
Dalam sebuah webinar, "Peran Krama Istri dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Keluagra Melalui Pemanfaatan Tanaman Obat," Dokter Ketut Suarjaya selaku Kepala Dinkes ucapkan skemanya.
Ia berharap pengobatan tradisional juga diunggalkan untuk kalangan masyarakat yang membutuhkan di RSBM, dan hal inilah yang mendasari kerjasama dengan kalangan balian tersebut.
"Saya sudah berdiskusi dengan Bapak Gubernur terkait hal ini, rencananya di awal Januari 2022," kata Suarjaya saat menjadi pembicara pada webinar di Denpasar, Selasa (05/10).
Nantinya, proses pengobatan tradisional di sana juga akan lengkap, baik berupa akupuntur hingga pijat yang bisa dinikmati pasiennya.
"Selain itu, akan dilengkapi dengan layanan pijat menggunakan teknik akupuntur dan akupresur," ucapnya lagi pada acara yang diselenggarakan oleh Pasikian Paiketan Krama Istri itu.
Namun tentu saja balian yang dikatakan di sini bukanlah orang-orang sembarangan yang mengaku bisa sembuhkan penyakit. Kata Suarjaya, ia hanya merekrut yang sudah terdaftar dan jadi anggota Gotra Pangusada.
Nantinya proses pengobatan tradisional pun mendapat penyesuaian tarif dan bisa menyediakan layanan konsultasi bagi para pasien.
Lebih lanjut, Dinkes Provinsi Bali menyatakan bahwa kegunaan ilmu dari para balian ini tak cuma membantu kesehatan masyarakat di RSBM, melainkan juga melestarikan warisan budaya Pulau Dewata. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News