GenPI.co Bali - Setidaknya ada empat gelandangan pengemis (gepeng) anak-anak yang ditahan oleh Satpol PP Tabanan, Bali pada Kamis (06/01/22) lalu. Dari mana asal mereka?
Mengais rezeki di jalanan nyatanya membuat empat orang dibawah umur ini memberikan kesan buruk bagi citra salah satu kabupaten di Pulau Dewata.
Tak ayal, Tim Yustisi yang terdiri dari Satpol PP mengamankan bocah-bocah yang tanpa tujuan serta tak punya rumah itu dari Bypass Ir. Soekarno Tabanan, Kamis (06/01).
Berdasarkan laporan Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Nyoman Gede Gunawan, empat gepeng anak-anak terdiri dari tiga perempuan dan satu laki-laki itu datang dari Jawa Timur.
"Empat gepeng anak-anak berhasil diamankan pihak otoritas. Tiga dari mereka ialah perempuan, dan semuanya berasal dari provinsi Jawa Timur," tutur Gunawan, Kamis (06/01) dikutip The Bali Sun.
Berdasarkan interograsi, empat bocah tersebut mengakui tak punya tujuan spesifik berada di Pulau Seribu Pura.
Setelah mendapatkan pembinaan, mereka pun diberikan peringatan tegas oleh petugas untuk tidak datang ke Tabanan lagi dan dipulangkan ke kampung halamannya.
"Pihak kami memutuskan untuk memulangkan mereka ke tempat asalnya. Ini sebagai langkah menghindari hal-hal tak diinginkan gara-gara mereka melanggar aturan," tutur Gunawan.
Patut diketahui, para gelandangan, pengamen, dan pengemis kini mulai ditertibkan di seluruh kabupaten kota pulau yang terkenal dengan keindahan pantainya ini.
Setelah empat anak yang jadi gepeng itu mendapatkan hasil rapid tes antigen negatif Covid-19, Satpol PP Tabanan langsung mengantarkan mereka untuk tinggalkan Bali dan pulang ke Jawa Timur. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News