GenPI.co Bali - Anggota DPD I Gusti Ngurah Arya Wedakarna alias AWK memburu serta menuntut agar penendang sesajen Gunung Semeru yang sempat viral dan bikin umat Hindu Bali murka belakangan ini untuk masuk bui.
Bukan tanpa sebab, aksi intoleransi diduga terjadi pada hari Jumat (07/01/22) lalu dimana bencana alam masih melanda salah satu gunung aktif di Indonesia.
Bagaimana tidak? Seorang pria mengatasnamakan sebagai pemeluk agama Islam dan utusan Allah menendang hingga membuang sesajen yang ditaruh di dekat pelinggih dekat terjadinya letusan Gunung Semeru tersebut.
Sontak saja aksi si pria ini langsung memicu banyak reaksi, terutama bagi umat Hindu di Bali yang masih percaya dengan adat istiadat terkait memohon ampun saat adanya bencana alam.
Kejadian di Sungai Besuk Kobokan, tepatnya di Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur ini pun mendapat respons dari AWK.
Wedakarna kesal bukan kepalang dan menyesalkan tindak pria yang menganggap sesajen tersebut merupakan perbuatan musyrik. Adapun, anggota DPD Bali ini meminta polisi segera menindak tegas si penendang tersebut.
"Informasi yang saya peroleh, memang itu sesajen warga di sana, artinya memang bagian dari tradisi masyarakat setempat," ujar AWK.
Meskipun bukan terjadi di Pulau Dewata, aksi intoleran ini tentu mencederai kepercayaan masyarakat luas terutama warga sekitaran Semeru yang sebagian besar memeluk agama Hindu.
Mantan politisi PNI Merhaenisme itu pun mendesak agar polisi segera mengamankan pelaku pelecehan agama tersebut agar tak picu polemik di masyarakat.
"Semoga dalam satu dua hari kedepan sudah bisa mereda, tetapi ini tergantung dari kepolisian yang menindaklanjuti kasusnya," sergah dia lagi.
Terlepas dari buntut desakan masuk bui penendang sesajen Semeru viral yang buat umat Hindu Bali murka, AWK juga mengapresiasi tindakan Bupati Lumajang Thoriqul Haq untuk bekerja sama bekuk pelaku. (gie/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News