GenPI.co Bali - Warga Jatiluwih, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali diajak oleh anggota DPD, Made Mangku Pastika untuk lebih mencintai pertanian baru-baru ini. Berikut alasan ia melakukannya.
Masih dalam nuansa pandemi Covid-19, Pulau Dewata bisa dibilang merana. Bukan cuma sektor pariwisatanya yang terkena dampak, melainkan sektor lain salah satunya agraria.
Ya, sebagian penduduk yang berprofesi sebagai petani tentu akan terkena dampak penurunan ekonomi imbas pandemi yang tak kunjung berakhir ini.
Mengingat Jatiluwih merupakan salah satu pertanian yang memiliki sistem terbaik di Bali, salah satu anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Made Mangku Pastika pun mengajak masyarakatnya untuk tak patah arang.
"Pertanian harus jalan terus karena tentu semua perlu makan dan ini merupakan peluang," tutur Pastika saat mengadakan kunjungan ke salah satu desa di Tabanan itu, Selasa (04/01/22).
Mantan Gubernur Pulau Seribu Pura tersebut mengadakan kunjungan kerja bertajuk "Keberadaan Subak Jatiluwih sebagai Warisan Budaya Dunia."
Dalam kunker itu, ia mengajak para pengurus desa terkait dan perwakilan petani untuk memantapkan strategi agar kegiatan bertani bisa terus bertahan. Adapun bantuan sembako juga diberikan oleh Pastika.
Warga Jatiluwih pun diminta oleh anggota DPD Made Mangku Pastika untuk bersyukur karena desanya mendapat anugerah alam indah, subur, dan bersahabat.
"Karena itu, harus tetap kita pelihara. Meskipun sudah jadi pegawai, saya minta tetap menjaga alam ini, baik dengan bertani maupun beternak. Jangan tinggalkan pertanian, namun tetap menjaga budaya yang ada," kata dia.
Terlepas dari permintaan anggota DPD Made Mangku Pastika, wilayah pedesaan Jatiluwih, Tabanan, Bali sendiri begitu lekat dengan daya tarik wisatawan. Alhasil, kini sudah tugas bagi warganya untuk melestarikannya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News