GenPI.co Bali - Demi mengakhiri pandemi Covid-19, terutama hadirnya varian Omicron, kebijakan suntik vaksin penguat akan diberlakukan di Bali. Muncul kabar booster ilegal, IDI buka suara.
Seperti diketahui sebelumnya, mencuat kabar jika Omicron sudah masuk Pulau Seribu Pura lewat laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) soal turis domestik asal Surabaya yang selesai berlibur di sana.
Tentu saja hal ini sudah jadi tanda peringatan masyarakat Bali patut waspada. Apalagi fakta salah satu provinsi di Indonesia ini sedang berusaha bangkit dari keterpurukan pariwisata.
Angin segar pun melanda seluruh masyarakat pulau setelah vaksin booster dipastikan akan diberikan secara umum dengan tujuan mutlak mengurangi risiko Covid-19.
Muncul kabar adanya antivirus ilegal, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Denpasar, melalui ketuanya dr I Ketut Widiyasa justru menampik kabar tersebut.
"Kecil kemungkinan itu (vaksin booster ilegal) terjadi. Pengawasan dari TNI, Polri dan pemerintah daerah sangat ketat," ujar Ketua IDI Denpasar dr Ketut Widiyasa.
Widiyasa mewanti-wanti masyarakat untuk tak percayai kabar tersebut mengingat distribusi penangkal virus mematikan asal Wuhan, China itu sudah diawasi pemerintah.
"Saya yakin pemerintah juga sudah menyiapkan manajemen risikonya untuk mencegah vaksin palsu," bebernya.
Ia menduga, penyebaran kabar palsu itu nantinya bakal membuat beberapa oknum mencoba mengais keuntungan terhadap masyarakat awam seantero Pulau Dewata.
Terlepas dari isu vaksin ilegal, pihak IDI juga menambahkan bahwa booster yang berasal dari Moderna ini bisa dibilang tak berikan dampak signifikan dan malah akan memperkuat antibodi rakyat Bali menghadapi Covid-19. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News