GenPI.co Bali - Yayasan Bali Tresna Sujati (BTS) memiliki target apik untuk mengedukasi masyarakat pulau terkait manfaat ekoenzim bagi lingkungan. Tentu saja hal ini mengundang komentar anggota DPD Made Mangku Pastika.
Kesadaran pentingnya alam masih begitu rendah di kalangan masyarakat Indonesia, termasuk Pulau Dewata tentunya yang acapkali membuang limbah atau sampah sembarangan.
Jika terus terjadi, bukan hanya keindahan panorama alam Bali yang rusak hingga berimbas minimnya kedatangan wisatawan, rakyat yang hidup di dalamnya juga turut menderita.
Inilah alasan mengapa BTS begitu aktif mengenalkan ekoenzim atau suatu cairan hasil fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran serta gula untuk kelestarian lingkungan.
Upaya Yayasan Bali Tresna Sujati ini pun mendapat apresiasi dari anggota DPD Mangku Pastika yang kebetulan berkunjung ke pusat pengembangan cairan fermentasi tersebut di Denpasar.
"Mencintai lingkungan dan memperbaiki lingkungan yang rusak sama artinya kita telah berbakti pada Tuhan," kata Pastika, Jumat (31/12/21).
Mantan gubernur tersebut juga mengatakan langkah edukasi dengan memfermentasi sisa sayur dan buah-buahan itu sejalan dengan upaya membuat Pulau Para Dewa lebih bersih nan hijau.
Dalam pertemuan dengan komunitas ekoenzim yang mengangkat tema Keberadaan Ekoenzim dalam Menjaga Lingkungan dan Usaha Kreatif Produktif itu, ia mengatakan jika Tuhan menciptakan manusia dan alam dalam suatu siklus penting.
"Jadi kalau kita mengurus manusia apalagi itu orang miskin maka kita sudah berbakti kepada Tuhan. Seperti kata Bung Karno, Tuhan itu bersemayam di gubuk-gubuk orang miskin. Demikian pula dengan cinta lingkungan," kata dia lagi.
Lebih lanjut, anggota DPD Made Mangku Pastika ini pun mendesak agar ide kreatif BTS untuk menggunakan ekoenzim dalam berbagai produk ini bisa segera diberikan izinnya agar nantinya dimanfaatkan rakyat Bali. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News