GenPI.co Bali - Gubernur I Wayan Koster melakukan langkah terpadu untuk mengatasi masalah sampah plastik yang sejatinya kian kacaukan pariwisata Bali sejak beberapa tahun terakhir.
Kaya akan budaya, panorama, pantai dan lain sebagainya, Pulau Dewata tak diragukan lagi sebagai salah satu tempat tujuan wisata terbaik masyarakat dunia.
Berbagai wisatawan domestik (wisdom) dan wisatawan mancanegara (wisman) acapkali datang ke salah satu provinsi kecil di Indonesia ini selama bertahun-tahun.
Hanya saja, semenjak pandemi Covid-19 menyerang kunjungan wisatawan jadi berkurang. Tidak hanya itu, kerusakan lingkungan pun juga menjadi biang kerok dibalik minimnya kedatangan turis.
Bagaimana tidak? Sampah-sampah plastik terlihat menggunung di objek-objek wisata khususnya pantai yang biasanya ramai turis sehingga pemandangan Bali jadi tak elok.
Tak heran hal ini langsung membuat Gubernur Koster turun tangan dan berencana untuk menutup distributor plastik sekali pakai tahun 2022 mendatang.
"Saya akan menemukan semua distributor plastik di pulau ini dan mendesak mereka untuk menghentikan bisnisnya di tahun 2022. Saya berusaha menanamkan aturan ini," kata sang gubernur, Kamis (23/12/21) dikutip The Bali Sun.
Politisi partai PDIP ini tak menampik alami kesulitan untuk menangani sampah-sampah nonorganik seperti kantong plastik dan sedotan meskipun sudah buat aturan ketat tahun 2018.
"Sangat sulit menggalakkan aturan ini, terutama di pasar tradisional dan komunitas lokal area desa. Jadi saya akan membuat keputusan tegas tahun depan saat pandemi berakhir," kata dia lagi.
Senada dengan Gubernur I Wayan Koster, Aktivis Lingkungan IB Mandhra Brasika mengungkapkan jika pengendalian masalah sampah plastik wajib diberlakukan agar pariwisata Bali bisa terselamatkan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News