GenPI.co Bali - Pria Bali berinisial PS (53) asal Banjar Dinas Karya Nadi, Desa Rangdu, Kecamatan Seririt, baru-baru ini membuat geger publik sekaligus Polisi Resor (Polres) Buleleng usai hidup dengan mayat ibunya inisial WT.
Menurut Kapolsek Seririt, Gede Juli, kejadian tak lazim ini bermula saat seorang wanita renta berusia 93 tahun meninggal di wilayah Bumi Panji Sakti pada Rabu 3 November 2021 sekitar pukul 15.00 WITA.
Anehnya, wanita yang diketahui bernama inisial WT itu tak kunjung juga mendapatkan pemakaman layak oleh anaknya. Bahkan keluarga yang lain tak diperbolehkan untuk melihat jasad lansia tersebut.
Usut punya usut, pihak polisi di Buleleng pun menemukan fakta aneh bahwasannya si PS ini ternyata hidup bersama mayat ibunya tersebut selama dua bulan terakhir atau tepatnya 54 hari.
Apa yang membuat pria Bali itu melakukan hal demikian? Kapolsek Seririt Gede Juli menuturkan bahwa si anak melaksanakan mandat dari si ibu agar terus merawatnya meski sudah meninggal.
"Sang anak melaksanakan perintah yang juga menjadi janji terhadap ibunya," ungkap Gede Juli, Senin (27/12/21) dikutip laman Coconuts.
Patut diketahui, PS telah merawat ibunya selama empat bulan terakhir sebelum WT meninggal dunia. Kemudian, ia pun menolak memakamkan orangtuanya itu karena sudah buat samaya.
Warga sekitar Banjar Dinas Karya Nadi, Desa Randu pun merasa curiga saat si lelaki tersebut menjadi tertutup. Padahal ia sudah diperingatkan agar segera menguburkan jenazah itu.
Pihak berwajib pun juga menemukan fakta baru bahwa untuk mengawetkan jenazah tersebut si pria menggunakan balok es. Gede Juli berkata: "jasad itu disimpan dalam balok es."
Setelah didesak oleh pihak Polisi daerah Buleleng, sang pria Bali itu pun hanya bisa pasrah mayat ibunya langsung dikebumikan pada Minggu (26/12/21). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News