Luar Biasa! Kebutuhan Uang Tunai Bali Naik Rp2,1 Triliun

27 Desember 2021 22:00

GenPI.co Bali - Memasuki akhir tahun 2021, pihak Bank Indonesia (BI) melaporkan jika provinsi Bali mengalami peningkatan kebutuhan uang tunai yang melonjak hingga Rp2,1 triliun.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) mengira, baik dalam jumlah maupun pecahan yang dibutuhkan sebanyak 1,5 kali dari proyeksi kebutuhan hingga akhir tahun 2021.

Hal inilah yang menjadi alasan mengapa KPwBI mencoba mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat Pulau Dewata terkait uang tunai.

BACA JUGA:  Restoran Mama San Goda Wisatawan Bali Imbas Aman dari Covid-19

Jika diperkirakan secara tahunan, total kebutuhan uang tunai masyarakat di Provinsi Bali diperkirakan mencapai Rp 10,8 triliun.

"Namun, untuk kebutuhan uang tunai bulanan masyarakat di Pulau Dewata pada akhir 2021 akan meningkat mencapai Rp 2,1 triliun,” ujar kata Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho.

BACA JUGA:  Dicabuli Kakek Tiri di Kaltim Bikin Bocah Ini ke Bali, Ada Apa?

Trisno juga menuturkan bahwasannya kebutuhan uang bagi masyarakat Pulau Seribu Pura setiap bulan pada periode bulan pertama hingga kesebelas tahun ini mencapai ratusan miliar.

"Rata-rata kebutuhan uang tunai masyarakat di Provinsi Bali setiap bulan pada periode Januari-November 2021 mencapai Rp 792 miliar," kata Trisno lagi.

BACA JUGA:  Arti Spiritual Bangun Tidur Saat Subuh-Pagi Hari, Ada Iblis?

Di sisi lain, terjadi peningkatan kebutuhan uang tunai, jumlah transaksi digital berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) juga mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Bayangkan saja, sampai dengan Oktober 2021, tercatat jumlah transaksi QRIS mencapai 982 ribu transaksi dengan nominal sebesar Rp 75 miliar.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 555 persen (ytd) dari sisi transaksi dan 345 persen (ytd) dari sisi nominal, jika dibandingkan dengan awal tahun 2021 yang tercatat sebesar 150 ribu transaksi dengan nominal Rp 17 miliar.

"Peningkatan jumlah transaksi QRIS didukung oleh semakin meluasnya penerimaan pelaku usaha yang telah memanfaatkan kemudahan bertransaksi menggunakan QRIS," ujar dia lagi.

Adanya peningkatan kebutuhan uang tunai dan tentunya QRIS di Bali ini tentu makin membuktikan jika roda ekonomi masih terus berputar. Meskipun, pandemi Covid-19 masih menyertai Pulau Para Dewa. (Ant)

 

 

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI