GenPI.co Bali - Moeldoko selaku Kepala Staf Presiden (KSP) menyarankan suatu cara ampuh agar Covid-19 varian Omicron tak keburu meluluhlantakkan Bali mendekati akhir tahun 2021.
Sebagaimana diketahui, pariwisata Pulau Seribu Pura sudah sangat tertekan dengan adanya gelombang satu dan dua virus mematikan asal Wuhan, China tersebut.
Bagaimana tidak? Imbas keterbatasan interaksi sosial, jumlah pengunjung yang notebene turis luar negeri dan dalam negeri sempat menyusut. Hasilnya, Bali alami ketimpangan derajat ekonomi.
Meski sudah ada pencabutan larangan kedatangan wisatawan asing sejak 14 Oktober 2021, aturan ketat karantina sekaligus PPKM makin memperumit suasana hingga wisatawan mancanegaran yang datang hanya 45 orang saja tahun ini.
Ketika masalah ini belum usai, kans keterpurukan Pulau Dewata makin terlihat ketika kasus Covid-19 Omicron mulai ditemukan di Indonesia.
Mendapati hal ini, KSP Moeldoko meminta agar penggenjotan vaksinasi dipercepat. Alasannya tentu untuk berikan penangkal dasar terhadap virus Corona nantinya.
"Kemarin vaksin (anak) sudah mulai. Tracing harus ditingkatkan, testing juga tingkatkan lagi," pinta Moeldoko, Kamis (16/12/21).
Lebih lanjut, ia juga mengakui kemungkinan persebaran virus bisa terjadi saat salah satu provinsi di Indonesia itu menyambut liburan Natal dan Tahun Baru jelang akhir 2021 nanti.
Alhasil, jika ada seseorang yang mendapatkan hasil positif Covid-19, wajib menjalani karantina, tanpa terkecuali.
"Kalau terjadi sesuatu dari hasil tes langsung dikarantina. Tidak terjadi sesuatu pun wajib karantina karena proses ini harus dijalankan dengan sungguh-sungguh," kata dia lagi.
Pernyataan dari KSP Moeldoko ini pun diharapkan bisa menghindari kemungkinan serangan Covid-19 varian Omicron ke Bali. Apalagi fakta pulau destinasi wisata favorit dunia itu masih berjibaku dengan minimnya kunjungan turis. (gie/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News