GenPI.co Bali - Tim Kantor Staf Presiden (KSP) memiliki pendapat tersendiri terkait siap atau tidaknya Bali menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada tahun 2022 mendatang.
Setidaknya akan ada 18 negara selain Indonesia yang bakal datang secara serentak ke Pulau Dewata dalam suatu acara akbar diskusi masalah-masalah pelik di dunia.
Mengingat acara ini begitu penting, konses keamanan pun begitu diperhatikan. Selain itu, kenyamanan bagi negara-negara lain itu juga suatu hal penting, terutama di saat masa pandemi Covid-19 ini.
Ikut turun ke lapangan untuk memastikan segalanya, KSP pun menganggap bahwa Bali memang siap jadi tuan rumah KTT G20 yang berlangsung pada tahun depan.
"Lebih dari 115 pertemuan digelar di Bali, karena itu penting bagi KSP untuk melihat langsung dan memastikan kesiapan Bali dalam kegiatan presidensi G20 Indonesia," kata Tenaga Ahli Utama KSP Widiarsi Agustina, Rabu (15/12/21).
Widiarsi Agustina alias Nini ini menyatakan jika beberapa perhatian pihaknya ialah terfokus pada verifikasi lapangan yang diantaranya keamanan dan tingkat kasus Covid-19. Pulau Dewata pun dianggap lulus dari penilaian itu.
"Hasil diskusi KSP dengan Kapolda Bali dan Pangdam Udayana pada intinya keamanan Bali cukup kondusif, tingkat kriminalitas rendah, dan angka Covid-19 turun dibawah rata-rata 10 kasus per hari," tuturnya lagi.
Penilaian ini kian lengkap setelah ternyata proses vaksinasi begitu masif di Pulau Seribu Pura. Selain itu masyarakat pun dituntut untuk lebih taat terhadap prokes dan lain sebagainya.
"Kami mengapresiasi kesiapan seluruh elemen di Bali untuk penyelenggaraan G20 ini," imbuhnya lagi.
Terlepas dari fakta penilaian oleh KSP, KTT G20 diharapkan oleh Bali bisa jadi peningkat potensi pariwisata. Maklum, semenjak adanya Covid-19, sektor yang jadi andalan pulau tersebut kena pukulan telak minim kedatangan wisman. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News