GenPI.co Bali - Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang mulai diterapkan di Bali bagi Sosiolog Universitas Udayana (Unud) Bali Wahyu Budi Nugroho sangat bermanfaat.
Ya, pembelajaran ini bisa menjadi faktor penting kebangkitan dunia pendidikan khusunya infrastruktur sekolah usai mati suri imbas Covid-19.
Sebagaimana dimaksud, semenjak wabah mulai menyebar 2019 lalu, sudah lebih dari dua tahun kegiatan belajar mengajar (KBM) tak terlaksana secara maksimal.
Adapun sistem pendidikan sempat beralih ke daring, namun kenyataannya masih banyak siswa yang kurang begitu paham dengan pembelajaran.
Beruntung kondisi mulai membaik setelah kebijakan vaksinasi hampir mencakup seluruh penduduk di pulau Bali sekaligus kegiatan PPKM yang membuat jumlah Covid-19 kian berkurang.
Mendapati PTM telah diberlakukan lagi pakar ilmu sosial dari Unud pun menyebut hal ini bisa meningkatkan kualitas sekolah yang lama tak digunakan.
"Selama ini banyak keluhan tentang sekolah dengan infrastruktur dan teknologi tak memadai. Nah, PTM ini bisa jadi peluang memaksimalkan itu semua," ucap Budi Nugroho.
Meskipun pada dasarnya PTM kembali, Budi Nugroho menganjurkan teknologi juga turut dimaksimalkan sehingga pembelajaran bisa berlangsung hybrid.
Terlepas dari pandangan itu, Disdikpora telah memberikan izin diberlakukannya lagi sekolah seperti biasa bagi seluruh siswa di provinsi Pulau Dewata.
Namun kegiatan yang PTM dari sekolah dasar sampai jenjang pendidikan tinggi tersebut wajib diberlakukan dengan prokes ketat agar Bali tak masuk zona merah Covid-19 lagi. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News