GenPI.co Bali - I Wayan Mirah (84), seorang pria tua asal Banjar Dinas Kajanan Desa Bengkala, Buleleng, Bali sempat hilang bak ditelan bumi. Namun, pada Senin (13/12/21), ia malah ditemukan tewas di Tukad Aye.
Kronologi kejadian sendiri bermula ketika kakek ini meninggalkan rumahnya. Maklum, penyakit demensia buatnya terkesan linglung atau pikun.
Kondisi ini pun diperkuat dengan pernyataan dari anak korban bernama I Ketut Merdana (51) yang berkata bahwa Mirah punya penyakit pikun dan pernah juga hilang dari kediamannya selama dua hari, sebelum akhirnya pulang lagi.
Akan tetapi, semua berubah ketika I Wayan Mirah kembali hilang batang hidungnya pada Rabu (08/12/21) sekitar pukul 10.00 WITA.
Mengingat usianya sudah sepuh dan tentu sangat mengancam keselamatannya, keluarga yang kadung khawatir pun meminta bantuan aparat desa serta 25 orang Linmas, serta beberapa masyarakat untuk lakukan pencarian.
Begitu Polres Buleleng turun tangan, pencarian pun menemukan titik terang. Senin (13/12) tepat pukul 09.00 seorang anggota Linmas Desa Bengkala bernama Ketut Suwardana menemukan sosok mayat di Tukad Aye.
Ya, mengutip laman Polres Buleleng, lewat ciri-ciri tinggi 160 cm, kulit sawo matang, rambut sosoh serta ubanan, tubuh kurus, menggunakan celana pendek warna hitam dan tanpa baju, identifikasi mengarah ke sosok Mirah.
Temuan sosok mayat ini pun membuat Linmas hingga masyarakat langsung meminta bantuan kepada BPBD Bumi Panji Sakti untuk melakukan evakuasi jasad tersebut.
Setelah dibawa oleh mobil jenazah dari PMI, keluarga justru enggan mempersilakan adanya pemeriksaan medis atau otopsi dengan suatu alasan.
Menurut mereka, I Wayan Mirah yang sempat hilang dan ditemukan tewas di Tukad Aye itu mati gara-gara musibah. Kematian pria tua asal Buleleng, Bali itu dianggap sudah suratan takdir. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News