GenPI.co Bali - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Bali pada 2022 mendatang dikabarkan bakal berikan efek ganda perekonomian di Indonesia.
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Odo RM Manuhutu menerangkan jika gelaran internasional itu dianggap punya pengaruh langsung dan tidak langsung.
"Efek tersebut dapat dirasakan langsung dan tidak langsung baik dari segi ekonomi, sosial, dan juga politik," kata Odo RM Manuhutu saat briefing gelaran tahun depan tersebut pada Sabtu (11/12/21).
Salah satu dampak yang akan sangat dirasakan ialah akan adanya peningkatan industri lokal sehingga pemasaran produk suatu daerah lebih dikenal para delegasi dunia.
Penyelenggaraan KTT G20 juga kabarnya bisa meningkatkan kepercayaan dunia luar terhadap Indonesia perihal aman dari pandemi Covid-19.
"Dampak positif yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat itu diharapkan sejalan dengan tema G20 yang diusung yakni, Recover Together, Recover Stronger," kata dia lagi.
Setidaknya, Manuhutu juga menuturkan jika agenda acara yang nantinya mendiskusikan terkait berbagai masalah global itu akan berlangsung dalam 150 pertemuan.
"Jadi selama satu tahun ke depan ini akan ada 150 lebih meeting di berbagai tempat di Indonesia. Nanti ada 18 kota, tapi nanti puncaknya di Bali," kata dia lagi.
Secara garis besar ada tiga masalah yang akan dibahas pada konferensi tingkat tinggi ini yakni transformasi digital, kesehatan, dan proses pemulihan saat hadapi pandemi Covid-19.
Adapun efek KTT G20 ini benar-benar bermafaat bagi peningkatan ekonomi Indonesia, tidak terkecuali Bali. Pasalnya, pariwisata Pulau Dewata itu sedang kesulitan datangkan turis asing. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News