GenPI.co Bali - Pariwisata Bali kemungkinan besar akan tetap gigit jari setelah PPKM level 3 bukannya hilang usai dikatakan oleh Mendagri Muhammad Tito Karnavian hanya ganti nama saja.
Semenjak Covid-19 merebak ke seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia, Pulau Dewata yang termasuk di dalamnya alami penurunan drastis kedatangan wisatawan lokal dan internasional.
Hingga saat ini, kondisi pariwisata Bali pun masih memperihatinkan setelah media kenamaan Daily Mail berkata jika turis asing yang datang hanya 43 orang saja, jauh dari sebelumnya yakni 6,3 juta pada 2019 lalu.
Harapan pun muncul setelah pemerintah pusat yang sekiranya tetapkan PPKM level 3 pada saat libur Natal dan Tahun Baru 2022 memutuskan untuk membatalkannya.
Hanya saja, momentum yang ditunggu-tunggu oleh Pulau Seribu Pura ini berpotensi kandas setelah Tito Karnavian berkata jika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat tetap ada.
"Tolong hindari bahasa (PPKM) level 3. Kenapa? Karena tidak semua sama tingkat kerawanan pandemi Covid-19-nya, tidak semua daerah sama," sahut Mendagri, Rabu (08/12/21).
Ia juga menambahkan bahwa bukan PPKM lagi sebutan yang digunakan saat Nataru melainkan pengaturan spesifik mengenai penanganan pandemi Corona.
"Kita bersyukur atas itu sehingga Bapak Presiden memberikan arahan agar kita tidak menerapkan PPKM level 3 tapi membuat pengaturan spesifik mengenai antisipasi penanganan penanggulangan pandemi Covid-19," katanya.
Lebih lanjut, Tito Karnavian juga menjelaskan alasan lain tak gunakan sebutan itu ialah situasi pandemi sangat dinamis di beberapa daerah.
Terlepas dari kata Mendagri Tito Karnavian soal PPKM level 3, Wagub Cok Ace sudah girang bahwasannya pariwisata Bali berpotensi ramai lagi dengan kedatangan 20 ribu wisatawan domestik saat libur Nataru. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News