GenPI.co Bali - Pandemi Covid-19 mulai kian berbahaya imbas munculnya varian Omicron. Cegah merebak lagi di Bali tahun 2021 ini, RSUP Sanglah Denpasar langsung lakukan antisipasi.
Bicara soal Corona memang tidak pernah ada habisnya semenjak mulai menyebar secara global pada akhir tahun 2019 lalu.
Selain sebabkan banyak nyawa melayang, imbas tak langsung virus ini juga mematikan bagi berbagai wilayah yang andalkan sektor pariwisatanya untuk menunjang ekonomi.
Ya, tidak terkecuali Bali yang sempat masuk zona merah. Ketika kasus Covid-19 mulai melandai, Omicron bisa jadi pemicu adanya gelombang ketiga pandemi penyakit berbahaya ini.
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubbag Humas) RSUP Sanglah, I Dewa Ketut Kresna pun menyampaikan adanya skema penambahan fasilitas kesehatan sekaligus tenaga kesehatan untuk hadapi varian baru.
"Skema penanganan Covid-19 tidak ada yang berbeda dengan sebelumnya, tetapi pada kondisi kenaikan pasien otomatis jumlah bed akan ditambah sesuai dengan perkembangan pasien yang ada," kata Kresna, Senin (06/12).
Ada suatu sistem yang disiapkan oleh rumah sakit terkait jika ada kenaikan jumlah pasien. Ketika gelombang kedua menyerang, RS di Denpasar ini telah memiliki 302 tempat tidur.
Namun, makin melandainya kasus Covid-19, terbukti dengan jumlah pasien yang dirawat hanya tiga orang, ketersediaan tempat tidur menyusut jadi 24 saja.
"Sama seperti ketika gelombang kedua Covid-19, RSUP Sanglah sejak awal membentuk tim penanganan pasien yang terdiri dari perawat, dokter paru, dokter anestesi, dokter umum dan nakes," kata dia lagi.
Selain langkah RSUP Sanglah Denpasar, pemerintah pun mulai berlakukan karantina hingga 10 hari agar Bali tak menjadi klaster baru Covid-19 varian Omicron jelang libur Nataru. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News