GenPI.co Bali - Masyarakat Bali diimbau agar tak terpengaruh segala macam kabar hoaks terkait vaksin oleh Kepala Badan Intelejen Daerah (Kabinda), Brigjen Pol. Hadi Purnomo baru-baru ini.
Bukan tanpa sebab, virus Corona masih menjadi suatu problematika tiada akhir sejak awal merebak ke seluruh penjuru dunia pada akhir 2019 lalu.
Pulau Dewata pun menjadi salah satu wilayah paling terdampak. Maklum, ketergantungan dengan sektor pariwisata jadi hancur berantakan saat wisman tak kunjung datang.
Ketika dampak kesehatan yang disebabkan Covid-19 sudah cukup buruk, pikiran masyarakat juga teracuni banyak kabar bohong bahwasannya vaksin akan mengakibatkan kesehatan terganggu.
Tak ayal, Hadi Purnomo dalam suatu acara kegiatan vaksinasi di Masjid Al-Ihsaan Inna Grand Bali Beach Sanur, Bali, Sabtu (04/12/21), menuturkan masyarakat harus lebih memilah-milah berita dari medsos.
"Misalnya ketika proses vaksin di Jembrana, petugas harus pontang panting mencari warga yang belum tervaksin karena mendengar info hoaks," kata Hadi Purnomo.
Ia pun menyatakan jika tak ada yang perlu ditakutkan oleh warga bahwasannya vaksin ini ialah suatu cara untuk meminimalisir dampak masalah virus asal Wuhan, China tersebut.
"Banyak masyarakat Jembrana ogah divaksin karena termakan kabar bohong. Padahal, vaksin ini halal, presiden saja sudah divaksin jadi rakyat juga harus demikian," kata dia lagi.
Penurunan tingkat kepercayaan masyarakat menjadi penghalang utama Pulau Seribu Pura menghadapi pandemi ini.
Tak ayal, Kabinda sudah pasang target untuk segera membantu proses vaksin untuk 13.600 orang agar Bali segera terbebas dari Covid-19. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News