GenPI.co Bali - Sejak Minggu (05/12/21) hingga Senin (06/12/21), terjadi cuaca ekstrem hujan deras melanda Bali dan sekitarnya. Hingga sebabkan Denpasar dan Badung banjir parah, BPBD klaim puncak Badai La Nina.
Sebagaimana diketahui, sepanjang hari kemarin bisa dibilang merupakan cuaca terburuk yang dialami masyarakat Pulau Dewata ketika hujan datang tiada henti.
Hasilnya? Beberapa tempat seperti Denpasar, Badung, Gianyar, dan Karangasem alami banjir parah. Berbagai fasilitas publik seperti rumah sakit dan jalanan penuh dengan genangan air.
Contoh beberapa titik kota berjulukan Parijs Van Bally yakni Jalan Pulau Misol, Perumahan Tegal Permai, Gang Permata Hijau Pemogan, Jalan Paku Sari, Jalan Griya Anyar, Perumahan Padang Indah, dan Lingkungan Pemogan alami banjir terparah.
Ida Bagus Joni Arimbawa selaku Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) punya menerangkan jika bencana tersebut ialah efek Badai La Nina yang memang memasuki tahap puncak.
"Sesuai dengan prediksi BMKG bahwa Badai La Nina akan terjadi pada bulan November hingga Februari. Karena itu kami imbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Gus Joni, Senin (06/12).
Memerangi banjir dan berbagai bencana lain seperti pohon tumbang, Gus Joni sampai menerjunkan seluruh personel Tim Respons Cepat (TRC) BPBD Kota Denpasar.
"Saat ini tim terus bergerak cepat untuk melaksanakan penanganan, apakah itu pembersihan saluran untuk percepat aliran air atau penanganan pohon tumbang dan evakuasi masyarakat yang terjebak genangan," timpalnya.
Ia pun juga sudah berkoordinasi dengan BMKG agar bisa lebih tanggap darurat atasi potensi bencana yang disebabkan cuaca buruk.
Adapun masyarakat Bali bukan hanya Denpasar dan Badung saja diminta oleh BPBD untuk waspada dengan pohon besar serta papan reklame yang bisa ambruk kapan saja. Mengingat, Badai La Nina akan berlangsung hingga Februari 2022 mendatang. (gie/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News