GenPI.co Bali - Informasi terbaru dilontarkan pihak Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Letkol Kav Antonius Totok Yuniarto saat ada personil TNI bunuh diri di Jembatan Bangkung, Badung, Bali, Sabtu (04/12/21).
Sebagaimana diketahui, geger lini masa media sosial Pulau Dewata atas temuan seonggok mayat tergantung di jembatan dengan identitas misterius pada pagi hari.
Kala fotonya kadung tersebar, pihak Basarnas Bali yang berkantor di Denpasar berhasil mengevakuasi korban dengan alat mountenering dan menurunkan salah satu personil dibantu personil lainnya.
Setelah selidik dilakukan, muncul fakta jika mayat yang diduga bunuh diri di Jembatan Bangkung, Badung, Bali itu ialah prajurit dua (Prada) bernama I Nyoman Trika Daryata.
Menurut Totok Yuniarto selaku bagian dari Kodam Udayana, korban sejatinya masih berstatus orientasi dan telah lulus pendidikan tentara di Singaraja.
"Yang bersangkutan sudah lulus pendidikan di Singaraja. Saat ini masih berstatus masa orientasi, yaitu pengenalan satuan di Yonif Raider 900/SBW," kata Letkol Kav Totok Yuniarto, Minggu (05/12).
Ia juga menambahkan bahwasannya tengah mempelajari mengapa Trika Daryata pilih jalan pintas akhiri hidup. Ada alasan pribadi kah? Atau motif lain sehingga menurunkan satuan khusus.
"Anggota kami dari jajaran denpom dan inteldam sudah dikerahkan untuk ikut menyelidiki kasus ini," kata Totok Yuniarto lagi.
Prajurit muda berusia 22 tahun itu baru menyelesaikan pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) dengan pankat Prada yang notebene terendah di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Berasal dari Banjar Selanbawak Kelod, Desa Selanbawak, Marga, Tabanan, korbann yang menyelesaikan pendidikan di Singaraja Buleleng lantas ditempatkan di Kesatuan Batalyon Infanteri Raider 900/Satya Bhakti Wirottama (SBW).
Terlepas dari pernyataan Kodam Udayana, terkuak fakta jika prajurit TNI yang tewas bunuh diri ini tergantung di Jembatan Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Bali selama enam jam. (gie/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News