GenPI.co Bali - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali nampaknya perlu bantuan lebih dari pihak Universitas Udayana (UNUD) untuk menanggulangi kekurangan dokter spesialis baru-baru ini.
Aksi yang dilakukan pihak pemerintah ini tak lepas dari fakta kurangnya tenaga kesehatan berupa dokter di wilayah Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
"Kami bekerja sama dengan Universitas Udayana, para residen ditugaskan ke sana (Nusa Penida) untuk membantu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, Sabtu (04/12/21).
Hal ini juga merupakan kelanjutan masalah mundurnya dua dokter di wilayah dituju yakni yang berspesialis kandungan dan kebidanan di RSUD Gema Santi, Nusa Penida, Bali.
Dua dokter itu ternyata merupakan bagian dari program bantuan bertajuk Pendidikan Dokter Spesialis dan satunya lagi yakni di bidang kebidanan merupakan rekrutan Dinkes Bali.
Untuk pihak dokter berasal dari program bantuan sudah alami habis kontrak sejak 30 November sejak bekerja 1 Desember 2020. Sementara yang satunya mengundurkan diri.
"Jadi sebelum terisi oleh dokter spesialis, maka dokter residen dari beberapa program Universitas dapat bekerja di sana (Nusa Penida)," kata Suarjaya lagi.
Gema Santi sendiri dibangun dengan alasan oleh pemerintah untuk membantu masalah kesehatan berikut kedaruratan yang terjadi dan dialami oleh masyarakat di sana.
"Pemprov Bali memprogramkan di sana (RSUD Gema Santi) ada spesialis kandungan, spesialis anak, spesialis bedah dan anestesi," kata dia lagi.
Imbas keduanya dokter bagian kandungan dan kebidanan putuskan mundur, Dinkes Bali mau tak mau meminta bala bantuan UNUD untuk memberikan perwakilannya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News