GenPI.co Bali - Bali menjadi role model atau contoh penting bagi 33 provinsi di Indonesia oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) karena mampu melakukan pengelolaan sampah dengan baik.
Sebagai pulau yang kaya akan budaya dan keasrian lingkungannya, Pulau Seribu Pura sudah sepantasnya tetap tampil sempurna, terutama bagi wisatawan asing.
Namun, bukan berarti Bali tak punya cela usai nyatanya punya masalah pelik dengan sampah yang notebene merusak keindahan alam secara garis besar.
Beruntung, kini pihak KLHK sedang mengupayakan agar Pulau Dewata menjelma sebagai salah satu pusat yang bisa mengelola sampah kemasan untuk menjaga lingkungan.
Alasan dipilihnya pulau tersebut juga tak lepas dari nilai pasar pariwisata yang notebene jadi alasan mengapa kalangan turis rela berkunjung dari luar negeri.
"Bali jadi proyek percontohan dan juga ada di Jawa Timur, tapi di sana belum kami datangi. Kenapa Bali? Meskipun sebetulnya sedikit ada kegiatan pabriknya, tapi Bali masih menjadi tujuan pasar imbas pariwisatanya," kata dia, Kamis (02/12/21).
Menyambangi salah satu destinasi wisata favorit warga seantero dunia ini pun juga sejalan dengan Permen KLHK No. P75/2019 yang mengatakan jika produsen wajib menarik lagi kemasan untuk didaur ulang.
Dalam isi aturan tersebut, tujuan utama pelaksanaan ini ialah agar adanya kerjasama antara produsen dengan pihak lain dalam penyediaan fasilitas penampungan sampah.
"Upaya ini kami dorong karena produsen sebagai salah satu entitas menimbulkan sampah dari kemasannya. Ya, mereka sekarang punya tanggung jawab ini dan ini sifatnya suatu kewajiban," kata dia lagi.
Tentu saja dukungan untuk pengelolaan sampah kemasan oleh KLHK sekaligus bisa jadi jalan bagus untuk Bali kembangkan wisata bertajuk ecotourism atau ramah lingkungan. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News