GenPI.co Bali - Kasus Covid-19 di Bali makin melandai seiring berjalannya waktu. Gubernur I Wayan Koster pun sebutkan alasan dibalik ini tak lepas dari suatu kunci penting, apakah itu?
Sempat sebagian besar wilayahnya masuk zona merah pandemi Corona, Pulau Dewata terkesan kian 'menderita,' karena minimnya kunjungan wisatawan lokal maupun internasional.
Setidaknya nyaris genap dua tahun berjibaku dengan krisis pariwisata, Pulau Seribu Pura mulai tunjukkan perkembangan positif menurunnya Covid-19.
Hal ini pun membuat Bali kian pasti jadi tuan ruma gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang mempertemukan antar pemimpin negara dunia pada 2022 mendatang.
Terbilang sukses terapkan PPKM serta vaksinasi massal di daerah yang didudukinya, Gubernur Koster pun menyebut keberhasilan Bali tak lepas dari kunci disiplin dan ketat terapkan prokes.
"Penerapan prokes secara disiplin terus kami sampaikan agar kondisi Bali tetap stabil dari penyebaran pandemi. Hal ini karena Bali dipilih sebagai lokasi penyelenggara Presidensi KTT G20," kata dia, Senin (29/11/21).
Adaoun pernyataan tersebut dilontarkan sang pemimpin daerah dari fraksi partai PDIP bersama wakilnya Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat menerima kunjungan Duta Besar Negara Uni Eropa, Vincent Piket.
"Bali mendapat pesan secara khusus dari Presiden Joko Widodo agar bisa menjaga situasi pandemi dan tidak terjadi lagi lonjakan kasus aktif Covid-19," kata dia lagi.
Selain mengatakan hal tersebut, ia juga berharap selesainya KTT G20 diharapkan bisa memicu hubungan bilateral sama untung antara Pulau para Dewa dan Uni Eropa.
"Setelah ajang KTT G20 usai, kami mohon dukungan penuh dari Uni Eropa dalam upaya pemulihan Bali dari dampak pandemi," tutupnya.
Seperti diketahui, meski sudah melandai, dampak Covid-19 sangat besar sehingga sektor pariwisata Bali urung bisa bangkit seperti sedia kala. Tak heran Gubernur Koster berharap ada hubungan timbal balik kedatangan wisman usai KTT G20. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News