GenPI.co Bali - Baru-baru ini, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace menyebut pentingnya harmoni budaya-pariwisata. Apa alasannya?
Usut punya usut, ia berharap adanya perpaduan antara dua hal tersebut bisa membuat Pulau Dewata bangkit dalam hal ekonomi di tengah pandemi Covid-19 saat itu.
Sebagaimana diketahui, semenjak menyebar secara masif pada bulan Maret 2020 lalu, pariwisata Bali menjadi tempat paling terdampak imbas menurunnya kunjungan turis.
Hingga saat ini pun masih belum ada perubahan berarti, meskipun pada dasarnya kasus Covid-19 melandai berkat PPKM dan vaksinasi. Wisatawan asing urung datang.
Adapun kondisi ini membuat Cok Ace meminta segenap masyarakat Pulau Seribu Pura untuk membenahi keharmonisan agar bisa bangkit lagi.
"Pandemi yang meluluhlantakkan perekonomian Bali memberi sebuah pelajaran bahwa ketidakharmonisan yang terjadi harus segera dibenahi," kata sang wagub, Sabtu (27/11/21).
Ia berharap denga hal ini masyarakat tak terkekang dengan dampak negatif materialistik. Dalam acara Bincang Budaya Nata Cintya Mani di FIB Universitas Udayana, ia juga menganalogikan budaya dan pariwisata.
Baginya, dua hal tersebut bak sosok ibu dan anak yang idealnya memiliki suatu hubungan harmonis atau damai dan tak ada kesan mendominasi.
Lewat pemaparan sejarah, tandem I Wayan Koster ini sempat menceritakan adanya puncak disharmoni dua hal yang disebutkan sebelumnya pada tahun 2000 silam.
Hanya saja hal itu bisa dilalui seiring berjalannya waktu. Tak heran Wagub Cok Ace optimis pandemi Covid-19 tak menghalangi harmoni antara budaya dan pariwisata Bali. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News